Halaman
IPS SMP Kelas IX
187
Perubahan pemerintahan
dan kerja sama
internasional
Orde Baru dan
Reformasi
Lembaga-lembaga
internasional dan peran
Indonesia
Perilaku masyarakat
pada era global
Kerja sama antarnegara
di bidang ekonomi
Dampak kerja sama
antarnegara terhadap
Indonesia
188
IPS SMP Kelas IX
1. Menjelaskan tentang latar
belakang terjadinya gerak-
an reformasi.
2. Menjelaskan tentang
peran Indonesia dalam
kerja sama internasional
dan dampaknya bagi
Indonesia.
3. Menyebutkan perubahan
perilaku masyarakat pada
era global.
• Orde Baru
• reformasi
• lembaga internasional
• kerja sama internasional
• perubahan sosial budaya
• ekonomi
Bermula dari keterpurukan ekonomi pasca Orde
Lama, Indonesia terbelit utang luar negeri yang sangat
besar. Lembaga-lembaga ekonomi internasional
mengucurkan bantuan dengan syarat yang mudah.
Kehidupan selama Orde Baru mengalami pe-
ningkatan. Akan tetapi, pembangunan yang didasar-
kan pada utang luar negeri menyebabkan kita
kehilangan kemandirian. Krisis multidimensi pun
melanda Indonesia sehingga para mahasiswa keluar
kampus untuk menyuarakan perubahan. Sejauh
itulah kita akan mempelajarinya dalam bab berikut
ini.
Sumber:
www.masjidkotabogor.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.1
Mahasiswa menuntut kemandirian bangsa.
IPS SMP Kelas IX
189
A. Akhir Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
Kegagalan PKI dalam upaya kudeta pada tahun 1965 menimbulkan
dua permasalahan besar bagi Indonesia.
Pertama
, carut-marutnya
perekonomian Indonesia dengan inflasi sampai 600%.
Kedua
,
terjadinya konflik sosial akibat dendam pada PKI dan organisasi
bawahannya. Kedua permasalahan tersebut perlahan-lahan bisa di-
atasi dengan tampilnya Jenderal Soeharto. Orde Baru pun lahir dengan
tekad melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 secara
murni dan konsekuen. Selanjutnya, Orde Baru bertakhta dalam
kehidupan bangsa Indonesia selama 32 tahun. Mengapa Orde Baru
bisa tumbang pada tahun 1998?
1. Peristiwa Penting Sepanjang Orde Baru
Sejarah Orde Baru dimulai tanggal 12 Maret 1967. Jenderal TNI
Soeharto ditunjuk oleh MPR sebagai pejabat presiden. Beliau men-
jalankan tugas kepresidenan yang telah diambil alih dari Presiden
Soekarno. Setahun kemudian Soeharto dipilih secara resmi sebagai
presiden untuk pertama kalinya sekaligus mengawali era Orde Baru.
Orde Baru memimpin pemerintahan di Indonesia selama lebih
kurang 32 tahun. Soeharto tampil sebagai presiden tunggal selama
tujuh kali berturut-turut. Selama menjalankan tugas kepresidenan,
beliau didampingi oleh wakil presiden yang berbeda. Wakil
presidennya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik,
Umar Wirahadikusuma, Soedharmono, Try Sutrisno, dan B.J. Habibie.
Pada periode pemerintahan 1998–2003, Soeharto harus turun dari
jabatannya karena desakan gerakan reformasi.
Berikut ini beberapa peristiwa penting yang terjadi selama
pemerintahan Orde Baru.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.2
Soeharto dilantik sebagai presiden oleh
MPRS tahun 1968.
Sumber:
Republika,
22 Mei 2005
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.3
Presiden Soeharto membacakan per-
nyataan pengunduran diri.
190
IPS SMP Kelas IX
Tabel 7.1 Peristiwa Politik Selama Orde Baru
No. Peristiwa
Waktu
Keterangan
1. Pemilu pertama
3
Juli 1971
Diikuti sepuluh kontestan dengan pemenang
Golkar.
2. Fusi parpol
Januari 1973
P
enggabungan sembilan parpol menjadi tiga,
yaitu PPP, PDI, dan Golkar.
3. Peristiwa Malari
15 Januari 1974
Demonstrasi mahasiswa anti-Jepang.
4. Integrasi Timor Ti
mur Juli 1976
Timor Timur
menjadi provinsi ke-27.
5. Pemilu kedua
Mei 1977
Diikuti tiga kontestan dengan pemenang
Golkar.
6. Demo anti-Soeharto
1979
Pangkopkamtib Sudomo menahan sepuluh
ribu orang.
7. Kerusuhan anti-Cina
1980
Terjadi di Surakarta dengan korban enam
orang, ribuan rumah, perusahaan, dan kantor
hancur. Sebanyak 680 orang ditahan.
8. Pemilu ketiga
1982
Golkar s
ebagai pemenang dalam pemilu ini.
Koran
Pelita
dan majalah
Tempo
diberedel
karena memberitakan kekerasan selama
pemilu.
9. Peristiwa Tanjung Priok 12 September 1984 Demo ant
ipemerintah menewaskan delapan
belas orang. Banyak tokoh politik dipenjara.
10. Pemilu keempat
April 1987
Golkar sebagai pemenang dalam pemilu.
11. DOM
1990
Aceh
dijadikan Daerah Operasi Militer.
12. Insiden Santa Cruz
12 November 1991 Demo prokemerdek
aan dan mengakibatkan
sembilan belas orang tewas.
13. Pemilu kelima
Juni 1992
Golkar sebagai pemenang dalam pemilu.
14. Non-Blok
1992
Indonesia menjadi ketua dan penyelenggara
Pertemuan Puncak Gerakan Non-Blok.
15. Pemberedelan
1994
Majalah
Editor, Tempo,
dan tabloid
Detik
diberedel.
16. Kudatuli
27 J uli 1996
Kerusuhan meletus di
Jakarta setelah terjadi
rebutan kantor PDI.
17. Pemilu keenam
Mei 1997
Golkar
menjadi pemenang. Pemilu ini paling
brutal selama Orde Baru dan menewaskan
250 orang.
18. Insiden Trisakti
12–13 Mei 1998
Empat m
ahasiswa tewas tertembak saat
demonstrasi menuntut mundurnya Soeharto.
19. Tragedi Mei
13–15 Mei 1998
Kerusuhan dan penjarahan melanda Jakarta.
Ratusan orang tewas terpanggang.
20. Suksesi 1998
21 Mei 1998
Presiden Soeharto menyatakan mundur.
Itulah kronologi peristiwa penting selama masa Orde Baru. Kita
bisa mencatat selama Orde Baru terjadi beberapa pelanggaran HAM
dan kebebasan pers. Sementara itu, Golkar dengan didukung ABRI
dan birokrasi memenangkan pemilu selama tujuh kali berturut-turut.
IPS SMP Kelas IX
191
2. Perkembangan Ekonomi pada Masa Orde Baru
Soeharto perlu waktu sekitar dua belas tahun untuk meraih
keberhasilan pembangunan dalam bidang ekonomi dan ke-
pendudukan. Masa keemasan Orde Baru terjadi pada tahun 1976–
1988. Keberhasilan itu didukung melonjaknya harga minyak dunia,
mengalirnya bantuan negara-negara donor, dan efektifnya rencana
pembangunan lima tahun (Repelita) I–III. Pada tahun 1980-an
Indonesia adalah penghasil gas alam cair terbesar di dunia. Kedudukan
Indonesia sebagai negara antikomunis mempermudah bantuan Barat.
Pelaksanaan Repelita bisa tepat sasaran dan program. Upaya Orde
Baru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat berhasil pada periode
itu. Pendapatan per kapita Indonesia naik dari US$70 pada tahun
1968 menjadi US$1.000 pada tahun 1996.
a. Prestasi Orde Baru
Prestasi yang perlu dicatat selama
Orde Baru sebagai berikut. Program
transmigrasi bisa mengatasi kepadatan
penduduk di Pulau Jawa dan membuka
lahan-lahan baru di luar Pulau Jawa.
Program keluarga berencana (KB)
mampu menekan laju pertumbuhan
penduduk. Untuk memberantas buta
huruf, pemerintah membuat program
bebas tiga buta (B3B). Pemerintah Orde
Baru juga sukses menerapkan Gerakan
Wajib Belajar Wajar 9 Tahun dan Gerak-
an Nasional Orang-Tua Asuh (GNOTA).
Keberhasilan Soeharto menjaga stabilitas keamanan dalam
negeri mendorong masuknya investor asing. Mereka menanam-
kan modal di Indonesia sehingga memperluas kesempatan kerja.
Pemerintahan Orde Baru juga berhasil menggalakkan cinta atas
produk dalam negeri dan menumbuhkan rasa nasionalisme.
b. Swasembada Beras
Prestasi Orde Baru yang fenomenal
adalah swasembada pangan pada tahun
1980-an. Usaha mencapai swasembada
beras berlangsung selama Repelita I dan
Repelita II. Usaha ini dilaksanakan
melalui rehabilitasi saluran irigasi,
pembangunan jaringan irigasi baru,
penyediaan fasilitas kredit, penerapan
kebijaksanaan harga, serta pemanfaatan
teknologi dan penyuluhan.
Sumber:
www.jabar.go.id
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.4
Lambang keluarga berencana.
Sumber:
Lands and Peoples 2
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.5
Swasembada beras tahun 1980-an.
192
IPS SMP Kelas IX
Repelita III menekankan usaha intensifikasi khusus (insus)
pada tahun 1979. Misalnya, dengan memperluas penggunaan
benih varietas unggul, penggunaan pupuk secara optimal,
meningkatkan usaha pengendalian hama dan penyakit, serta
meningkatkan pengelolaan air irigasi. Atas usaha yang dilakukan
sejak Repelita I, impor beras tidak dilaksanakan mulai tahun 1984
dan swasembada beras berhasil dicapai.
Untuk mempertahankan swasembada beras dilaksanakan
suprainsus pada Repelita IV. Sistem ini meningkatkan partisipasi
kelompok tani. Programnya antara lain pembangunan dan
pemeliharaan sarana irigasi, pencetakan sawah, dan pengendalian
hama terpadu. Pada tahun pertama Repelita V, peningkatan
produksi padi dilaksanakan dengan meningkatkan luas areal
suprainsus dan pencetakan sawah. Prestasi pembangunan bidang
pertanian selama Orde Baru bisa dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 7.2 Perk
embangan P
roduksi Beberapa Hasil Pertanian
Terpenting 1968–1989 (ribu ton)
No. Jenis Hasil
1968
1973
1978
1983
1988
1)
1989
2)
1. Padi
3)
17.153 21.481 25.771 35.302 41.676 44.726
2. Jagung
3.165 3.690 4.029 5.087 6.652
6.213
3. Ubi kayu
11.356 11.186 12.902 12.103 15.471 17.091
4. Ubi jalar
2.364 2.387 2.083 2.213 2.159
2.126
5. Kedelai
420
541
617
536 1.270
1.301
6. Kacang tanah
287
290
446
460
589
615
7. Ikan laut
723
889 1.227 1.682 2.170
2.272
8. Ikan darat
437
389
420
533
711
754
9. Daging
305
379
475
650
937
1.008
10. Telur
51
81
151
319
443
464
11. Susu
4)
29
35
62
143
265
326
12. Karet
735
845
884 1.007 1.176
1.256
13. Kelapa sawit/minyak
181
289
532
982 1.800
1.879
14. Inti sawit
35
64
94
116
360
376
15. Kelapa/kopra
1.133 1.237 1.575 1.607 2.139
2.085
16. Kopi
150
150
223
305
386
423
17. Teh
73
63
91
110
137
153
18. Cengkih
17
22
21
41
61
72
19. Lada
47
29
46
46
56
60
20. Tembakau
54
80
81
109
116
106
21. Gula/tebu
749 1.009 1.516 1.628 1.918
2.047
22. Kapas
5)
– 1.162
504 14.165 39.731 38.374
23. Kayu bulat
6)
5.719 26.476 26.731 24.180 28.485 19.789
24. Kayu olahan
6)
177 1.374 3.924 11.245 11.851 10.173
Sumber:
www.bappenas.go.id
Keterangan:
1) Angka diperbaiki
4) Dalam juta liter
2) Angka sementara
5) Dalam ton
3) Dalam gabah kering giling
6) Dalam ribu m
3
IPS SMP Kelas IX
193
Dari tabel di depan kita bisa melihat produksi padi terus
mengalami kenaikan. Dari 17,2 juta ton pada tahun 1968 menjadi
41,7 juta ton pada akhir Repelita IV atau meningkat lebih dua
kali. Peningkatan produksi padi yang begitu pesat telah menghasil-
kan swasembada beras pada tahun 1984. Peningkatan produksi
padi disebabkan meningkatnya hasil rata-rata padi per hektare.
Sejak awal Repelita I sampai akhir Repelita IV, hasil rata-rata per
hektare meningkat dari 2,13 ton per hektare (1968) menjadi
4,11 ton per hektare (1988). Peningkatan hasil rata-rata tersebut
disebabkan meningkatnya mutu usaha intensifikasi. Misalnya,
pengelolaan air irigasi, penyuluhan dan penyediaan fasilitas
kredit, serasinya hubungan antara harga pupuk dan padi, semakin
baiknya prasarana dan distribusi pupuk, serta semakin efisiennya
penggunaan pupuk. Faktor lain yang menyebabkan kenaikan
produksi padi adalah semakin luasnya areal panen, terutama luas
panen intensifikasi.
3. Berakhirnya Orde Baru dan Lahirnya Reformasi
Di balik kesuksesan pembangunan di depan, Orde Baru
menyimpan beberapa kelemahan. Selama masa pemerintahan
Soeharto, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur.
Korupsi besar yang pertama terjadi tahun 1970-an ketika Pertamina
dipegang Ibnu Sutowo. Praktik korupsi menggurita hingga kasus
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) pada tahun 1998. Rasa
ketidakadilan mencuat ketika kroni-kroni Soeharto yang diduga
bermasalah menduduki jabatan menteri Kabinet Pembangunan VII.
Kasus-kasus korupsi tidak pernah mendapat penyelesaian hukum
secara adil.
Pembangunan Indonesia berorientasi
pada pertumbuhan ekonomi sehingga
menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan
sosial. Bahkan, antara pusat dan daerah
terjadi kesenjangan pembangunan karena
sebagian besar kekayaan daerah disedot ke
pusat. Akhirnya, muncul rasa tidak puas di
berbagai daerah, seperti di Aceh dan Papua.
Di luar Jawa terjadi kecemburuan sosial
antara penduduk lokal dengan pendatang
(transmigran) yang memperoleh tunjangan
pemerintah. Penghasilan yang tidak merata
semakin memperparah kesenjangan sosial.
Sumber:
bp2.blogger.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.6
Kemiskinan di Indonesia bagian timur terjadi akibat
kesenjangan pembangunan di Indonesia.
194
IPS SMP Kelas IX
Pemerintah mengedepankan pendekatan
keamanan dalam bidang sosial dan politik.
Pemerintah melarang kritik dan demonstrasi.
Oposisi diharamkan rezim Orde Baru.
Kebebasan pers dibatasi dan diwarnai pem-
beredelan koran maupun majalah. Untuk
menjaga keamanan atau mengatasi kelompok
separatis, pemerintah memakai kekerasan
bersenjata. Misalnya, program ”Penembakan
Misterius” (Petrus) atau Daerah Operasi
Militer (DOM). Kelemahan tersebut men-
capai puncak pada tahun 1997–1998.
a. Dari Krisis Ekonomi ke Krisis Multidimensi (Segala Bidang)
Indonesia mengalami krisis ekonomi
pada tahun 1997. Krisis moneter dan
keuangan yang semula terjadi di Thailand
pada bulan Juli 1997 merembet ke
Indonesia. Hal ini diperburuk dengan
kemarau terburuk dalam lima puluh
tahun terakhir. Dari beberapa negara Asia,
Indonesia mengalami krisis paling parah.
Solusi yang disarankan IMF justru
memperparah krisis. IMF memerintah-
kan penutupan enam belas bank swasta
nasional pada 1 November 1997. Hal ini
memicu kebangkrutan bank dan negara.
BPK menemukan penyimpangan dana
sebesar
Rp138 triliun atas penggunaan
dana BLBI oleh ke-48 bank tersebut.
Saat itu pemerintah menyalurkan BLBI sekitar Rp700 triliun.
Ini dilakukan berdasarkan perjanjian Indonesia dengan IMF dalam
mengatasi krisis. Sampai bulan Desember 1998, BI menyalurkan
BLBI sebesar Rp147,7 triliun kepada 48 bank.
Krisis ekonomi mengakibatkan rakyat
menderita. Pengangguran melimpah dan
harga kebutuhan pokok melambung.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi
di berbagai daerah. Daya beli masyarakat
menurun. Bahkan, hingga bulan Januari
1998 rupiah menembus angka Rp17.000,00
per dolar AS. Masyarakat menukarkan
rupiah dengan dolar. Pemerintah me-
ngeluarkan ”Gerakan Cinta Rupiah”,
tetapi tidak mampu memperbaiki keadaan.
Sumber:
blontankpoer.blogsome.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.7
Majalah dan tabloid yang pernah diberedel rezim
Orde Baru.
Sumber:
www.overseasthinktankforindonesia.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.8
Presiden Soeharto menandatangani kontrak di
hadapan ketua IMF
.
Sumber:
Adil,
31 Desember 1997–6 Januari 1998
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.9
Pengangguran selama krisis moneter.
IPS SMP Kelas IX
195
Krisis moneter tersebut telah ber-
kembang menjadi krisis multidimensi.
Krisis ini ditandai adanya keterpurukan
di segala bidang kehidupan bangsa.
Kepercayaan masyarakat kepada pe-
merintah semakin menurun. Pemerintah
kurang peka dalam menyelesaikan krisis
dan kesulitan hidup rakyat. Kabinet
Pembangunan VII yang disusun Soeharto
ternyata sebagian besar diisi oleh kroni
dan tidak berdasarkan keahliannya.
Kondisi itulah yang melatarbelakangi
munculnya gerakan reformasi.
b. Gerakan Reformasi
Munculnya gerakan reformasi dilatarbelakangi oleh terjadinya
krisis multidimensi yang dihadapi bangsa Indonesia. Semula
gerakan ini hanya berupa demonstrasi di kampus-kampus di
berbagai daerah. Akan tetapi, para mahasiswa harus turun ke jalan
karena aspirasi mereka tidak mendapatkan jalan keluar.
Gerakan reformasi tahun 1998 mempunyai enam agenda
antara lain suksesi kepemimpinan nasional, amendemen UUD
1945, pemberantasan KKN, penghapusan dwifungsi ABRI,
penegakan supremasi hukum, dan pelaksanaan otonomi daerah.
Agenda utama gerakan reformasi adalah turunnya Soeharto dari
jabatan presiden. Berikut ini kronologi beberapa peristiwa penting
selama gerakan reformasi yang memuncak pada tahun 1998.
1) Demonstrasi Mahasiswa
Desakan atas pelaksanaan reformasi dalam kehidupan
nasional dilakukan mahasiswa dan kelompok proreformasi.
Pada tanggal 7 Mei 1998 terjadi demonstrasi mahasiswa di
Universitas Jayabaya, Jakarta. Demonstrasi ini berakhir
bentrok dengan aparat dan mengakibatkan 52 mahasiswa ter-
luka.
Sehari kemudian pada tanggal
8 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa
terjadi di Yogyakarta (UGM dan
sekitarnya). Demonstrasi ini juga
berakhir bentrok dengan aparat dan
menewaskan seorang mahasiswa
bernama Mozes Gatotkaca. Dalam
kondisi ini, Presiden Soeharto
berangkat ke Mesir tanggal 9 Mei 1998
untuk menghadiri sidang G 15.
Sumber:
Kompas,
19 Mei 1998
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.10
Penarikan uang di bank saat krisis tahun 1998.
Sumber:
www.okusi.net
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.11
Demonstrasi mahasiswa Yogyakarta.
196
IPS SMP Kelas IX
2) Peristiwa Trisakti
Tuntutan agar Presiden Soeharto
mundur semakin kencang disuara-
kan mahasiswa di berbagai tempat.
Tidak jarang hal ini mengakibatkan
bentrokan dengan aparat keamanan.
Pada tanggal 12 Mei 1998 empat
mahasiswa Universitas Trisakti,
Jakarta tewas tertembak peluru
aparat keamanan saat demonstrasi
menuntut Soeharto mundur. Mereka
adalah Elang Mulya, Hery Hertanto,
Hendriawan Lesmana, dan Hafidhin
Royan
.
Peristiwa Trisakti meng-
undang simpati tokoh reformasi dan
mahasiswa Indonesia.
3) Kerusuhan Mei 1998
Penembakan aparat di Universitas Trisakti itu menyulut
demonstrasi yang lebih besar. Pada tanggal 13 Mei 1998 terjadi
kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan di Jakarta dan Solo.
Kondisi ini memaksa Presiden Soeharto mempercepat
kepulangannya dari Mesir. Sementara itu, mulai tanggal
14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas.
Bahkan, para demonstran mulai menduduki gedung-gedung
pemerintah di pusat dan daerah.
4) Pendudukan Gedung MPR/DPR
Mahasiswa Jakarta menjadikan gedung DPR/MPR sebagai
pusat gerakan yang relatif aman. Ratusan ribu mahasiswa
menduduki gedung rakyat. Bahkan, mereka menduduki atap
gedung tersebut. Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/
DPR agar mengambil sikap yang tegas. Akhirnya, tanggal
Sumber:
Republika,
14 Mei 1998
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.12
Amien Rais berorasi di Universitas Trisakti.
Sumber:
www.iccphiladelphia.org
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.13
Penjarahan dan pembakaran di
Jakarta.
Sumber:
blontankpoer.blogsome.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.14
Demonstrasi di kampus UNS
Surakarta.
IPS SMP Kelas IX
197
18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Soeharto
turun dari jabatannya sebagai presiden. Pernyataan Harmoko
itu kemudian dibantah oleh Pangab Jenderal TNI Wiranto dan
mengatakannya sebagai pendapat pribadi.
Untuk mengatasi keadaan, Presiden Soeharto menjanjikan
akan mempercepat pemilu. Hal ini dinyatakan setelah
Presiden Soeharto mengundang beberapa tokoh masyarakat
seperti Nurcholish Madjid dan Abdurrahman Wahid ke Istana
Negara pada tanggal 19 Mei 1998. Akan tetapi, upaya ini tidak
mendapat sambutan rakyat.
5) Pembatalan Apel Kebangkitan Nasional
Momentum hari Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1998 rencananya
digunakan tokoh reformasi Amien
Rais untuk mengadakan doa bersama
di sekitar Tugu Monas. Akan tetapi,
beliau membatalkan rencana apel
dan doa bersama karena 80.000
tentara bersiaga di kawasan tersebut.
Di Yogyakarta, Surakarta, Medan,
dan Bandung ribuan mahasiswa dan
rakyat berdemonstrasi. Ketua MPR/
DPR Harmoko kembali meminta
Soeharto mengundurkan diri pada
hari Jumat tanggal 22 Mei 1998 atau
DPR/MPR akan terpaksa memilih
presiden baru. Bersamaan dengan
itu, sebelas menteri Kabinet Pem-
bangunan VII mengundurkan diri.
Sumber:
kangzamzam-blogsome-com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.15
Mahasiswa menduduki gedung MPR/
DPR.
Sumber:
Adil,
21 Mei 1998
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.16
Harmoko memberi pernyataan.
Sumber:
Kompas,
22 Mei 1998
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.17
Tokoh reformasi Dr. Amien Rais.
198
IPS SMP Kelas IX
6) Pengunduran Diri Presiden Soeharto
Pada dini hari tanggal 21 Mei 1998
Amien Rais selaku Ketua Pengurus
Pusat Muhammadiyah menyatakan,
”Selamat tinggal pemerintahan lama
dan selamat datang pemerintahan
baru”. Ini beliau lakukan setelah
mendengar kepastian dari Yuzril Ihza
Mahendra. Akhirnya, pada pukul
09.00 WIB Presiden Soeharto mem-
bacakan pernyataan pengunduran
dirinya.
Itulah beberapa peristiwa penting menyangkut gerakan
reformasi tahun 1998. Soeharto mengundurkan diri dari jabatan
presiden yang telah dipegang selama 32 tahun. Beliau mengucap-
kan terima kasih dan mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.
Beliau kemudian digantikan B.J. Habibie. Sejak saat itu Indonesia
memasuki era reformasi.
Sumber:
upload.wikimedia.org
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.18
Pengunduran diri Soeharto di Istana Negara.
Kita mengenal adanya periode Orde Baru dan reformasi. Tiap-tiap periode
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Ajaklah teman sebangkumu untuk
membuat perbandingan kedua periode sejarah tersebut. Presentasikan
hasilnya di depan kelas. Untuk mempermudah tugasmu, buatlah tabel seperti
contoh di bawah ini.
No. Unsur
Orde Baru
Refor
masi
1. Kesejahteraan
. . . .
. . . .
2. Keterbukaan
. . . .
. . . .
3. Korupsi
. . . .
. . . .
4. Keamanan
. . . .
. . . .
5. HAM
. . . .
. . . .
B. Peran Indonesia dalam Lembaga-Lembaga
Internasional
Indonesia merupakan bagian dari masyarakat dunia. Oleh karena
itu, Indonesia terlibat secara aktif dalam lembaga-lembaga
internasional. Apa yang dimaksud dengan lembaga internasional?
Lembaga internasional atau organisasi internasional adalah organisasi
tetap berdasarkan suatu persetujuan, kriteria, dan tujuan tertentu.
Dalam lembaga-lembaga internasional, Indonesia menunjukkan peran
aktifnya.
IPS SMP Kelas IX
199
1. Konferensi Asia Afrika (KAA)
Negara-negara di Asia dan Afrika me-
miliki latar belakang sejarah yang sama, yaitu
sebagai bangsa yang pernah terjajah. Hal ini
menimbulkan gagasan untuk menyatukan
negara-negara Asia-Afrika. Dalam Konferensi
Pancanegara di Kolombo pada tahun 1954,
Mr. Ali Sastroamidjojo menyampaikan
gagasan tersebut. Gagasan ini pun mendapat
sambutan baik. Negara-negara peserta
konferensi Pancanegara
adalah Indonesia,
Pakistan,
Myanmar, India, dan Sri Lanka.
a. Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika pertama kali diselenggarakan pada
tanggal 18–24 April 1955 di Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh
29 negara. Pembukaan konferensi dilakukan oleh Presiden
Soekarno. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo dipilih sebagai
ketua sidang dan Roeslan Abdoelgani dipilih sebagai sekjen.
Sidang berlangsung selama satu minggu dan menghasilkan
sepuluh prinsip yang dikenal dengan Dasasila Bandung. Isi
Dasasila Bandung sebagai berikut:
1) Menghormati hak-hak dasar manusia, tujuan, serta asas-asas
yang termuat dalam Piagam PBB.
2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua
bangsa.
3) Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, baik besar maupun kecil.
4) Tidak melakukan intervensi atau campur tangan soal-soal
dalam negeri negara lain.
5) Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan
diri secara mandiri atau kolektif.
6) a) Tidak mempergunakan peraturan-peraturan dari per-
tahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan
khusus dari salah satu negara besar.
b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain.
7) Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi ataupun
menggunakan kekerasan terhadap integritas teritorial atau
kemerdekaan politik suatu negara.
8) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase, atau
penyelesaian hukum dan lain-lain, dengan cara damai.
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama.
10) Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.19
Pembukaan Konferensi Asia Afrika.
200
IPS SMP Kelas IX
Setelah berakhirnya KAA I, beberapa negara di Asia dan Afrika
mulai memperjuangkan nasibnya untuk mencapai kemerdekaan
dan kedudukan sebagai negara berdaulat penuh. KAA berpengaruh
besar terhadap dunia internasional, bahkan turut mendukung
lahirnya organisasi Gerakan Non-Blok.
Pada tahun 1965 akan diselenggarakan KAA II di Algiers,
Aljazair. Rencana tersebut gagal akibat konflik politik di Aljazair.
Indonesia sangat kecewa atas kegagalan penyelenggaraan KAA II.
Sebagai usaha mengobati rasa kekecewaan tersebut, Indonesia
menyelenggarakan peringatan sepuluh tahun KAA I yang diberi
nama Dasawarsa KAA. Peringatan tersebut diselenggarakan di
Jakarta dan dimeriahkan dengan pergelaran budaya Asia-Afrika.
Tujuannya agar
Spirit
Bandung sebagai hasil KAA I tidak lekas
pudar sehingga rasa solidaritas negara-negara Asia-Afrika terus
terpelihara.
b. Peran Indonesia dalam KAA
Dasasila Bandung yang menghasilkan
Spirit
Bandung atau
Semangat Bandung berpengaruh besar terhadap Indonesia. Derajat
bangsa Indonesia sebagai negara muda naik karena kemampuannya
menyelenggarakan konferensi tingkat internasional. Dalam KAA
Indonesia bertindak sebagai pemrakarsa sekaligus penyelenggara.
Selain itu, beberapa jabatan vital dalam KAA dipegang oleh putra-
putra bangsa. Misalnya, Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo
dipilih sebagai ketua sidang dan Roeslan Abdoelgani sebagai
sekjen KAA.
2. Gerakan Non-Blok (GNB)
Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua
kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Persaingan
kedua blok terjadi pada masa perang dingin. Negara-negara Blok Barat
dipimpin Amerika Serikat, sementara Blok Timur dipimpin Uni
Soviet. Tiap-tiap blok berusaha menarik dukungan dari negara-negara
lain. Agar negara-negara berkembang tidak terkena pengaruh Blok Barat
maupun Blok Timur, didirikan organisasi Gerakan Non-Blok.
a. Perkembangan Gerakan Non-Blok
Gerakan Non-Blok muncul setelah penyelenggaraan
Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955. Dalam
Dasasila Bandung dikemukakan tentang kemerdekaan, hidup ber-
dampingan secara damai, serta kerja sama internasional untuk
keuntungan bersama dan perdamaian. Berdasarkan hasil
Konferensi Asia Afrika tersebut, lahirlah organisasi Gerakan Non-
Blok pada tanggal 1 September 1962.
IPS SMP Kelas IX
201
Gerakan Non-Blok diprakarsai oleh
pemimpin-pemimpin negara merdeka,
yaitu Presiden Gamal Abdul Nasser
(Mesir), Presiden Kwame Nkrumah
(Ghana), Presiden Joseph Broz Tito
(Yugoslavia), Perdana Menteri Pandit
Jawaharlal Nehru (India), dan Presiden
Ir. Soekarno (Indonesia). Tujuan Gerakan
Non-Blok dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Mengembangkan rasa solidaritas di antara negara anggota.
Caranya dengan membantu perjuangan negara-negara ber-
kembang dalam mencapai persamaan, kemerdekaan, dan
kemakmuran.
2) Turut serta meredakan ketegangan dunia akibat perebutan
pengaruh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam perang dingin.
3) Membendung pengaruh negatif baik dari Blok Barat
maupun
Blok Timur ke negara-negara anggota Gerakan Non-Blok.
Meskipun persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur telah
berakhir, organisasi Gerakan Non-Blok tetap berjalan. Hal ini
disebabkan GNB lahir dari keinginan dan semangat mencegah
perang dan memperkukuh perdamaian. Setelah perang dingin
berakhir, perang dan konflik bersenjata masih muncul di beberapa
negara. Ketegangan pada era perang dingin sering dipicu oleh
pertarungan ideologi. Saat ini dunia dilanda masalah kesenjangan
ekonomi dan tatanan dunia yang tidak adil. Permasalahan-
permasalahan tersebut berusaha diselesaikan oleh negara-negara
yang tergabung dalam GNB.
b. Peran Serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok
Indonesia menganut politik luar negeri bebas dan aktif. Oleh
karena itu, Indonesia berusaha menunjukkan peran serta dalam
organisasi Gerakan Non-Blok. Peran serta Indonesia dalam
Gerakan Non-Blok sebagai berikut:
1) Sebagai salah satu negara pemrakarsa.
2) Sebagai salah satu negara pengundang pada Konferensi
Tingkat Tinggi GNB yang pertama.
3) Pernah menjadi ketua GNB pada tahun 1992–1995. Pada saat
itu Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggara KTT X GNB
di Jakarta. Peserta yang menghadiri KTT X berjumlah
106 negara.
4) Indonesia juga turut memecahkan masalah-masalah dunia
berdasarkan perdamaian dunia, memperjuangkan HAM, dan
tata ekonomi dunia yang berdasarkan pada asas keadilan.
Sumber:
30 Tahun Indonesia Merdeka 1950–1964
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.20
Soekarno dan Jawaharlal Nehru dalam GNB.
202
IPS SMP Kelas IX
Indonesia memandang GNB sebagai wadah yang tepat bagi
negara-negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya.
Sikap ini secara konsekuen diaktualisasikan Indonesia dalam
kiprahnya di GNB.
3.
Association of South East Asian Nations
(ASEAN)
Pada tahun 1966 Indonesia mengakhiri konfrontasi dengan
Malaysia. Sementara itu, negara tetangga yaitu Filipina meredakan
tuntutannya terhadap wilayah Sabah. Sejak saat itu negara-negara di
kawasan Asia Tenggara merasa perlu membentuk organisasi regional
untuk kawasan Asia Tenggara. Hal ini didukung dengan persamaan
kepentingan dan permasalahan yang dihadapi negara-negara di
kawasan Asia Tenggara.
a. Perkembangan ASEAN
Berdirinya ASEAN ditandai dengan
penandatanganan Deklarasi Bangkok
pada tanggal 8 Agustus 1967. Tokoh-
tokoh yang menandatangani Deklarasi
Bangkok adalah Adam Malik (Menteri
Luar Negeri Indonesia), S. Rajaratnam
(Menteri Luar Negeri Singapura), Tun
Abdul Razak (Pejabat Perdana Menteri
Malaysia), Thanat Khoman (Menteri
Luar Negeri Thailand), dan Narcisco
Ramos (Menteri Luar Negeri Filipina).
Pada tanggal 8 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung
menjadi anggota ASEAN. Vietnam menjadi anggota ketujuh
ASEAN pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, tepatnya
pada tanggal 23 Juli 1997 Laos dan Myanmar menjadi anggota
ASEAN, disusul Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Negara baru,
Timor Leste, yang dahulu merupakan sebuah provinsi di
Indonesia hanya mendapatkan status pemerhati (
observer
) dalam
ASEAN. Hal ini setelah menuai protes dari beberapa negara
ASEAN yang tidak mendukung masuknya Timor Leste ke ASEAN.
ASEAN memiliki beberapa tujuan antara lain:
1) mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial, dan kebudayaan
bangsa Asia Tenggara;
2) meningkatkan stabilitas dan keamanan regional dan
mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB; serta
3) memelihara kerja sama bidang organisasi regional maupun
internasional.
Sumber:
www.pia.gov.ph
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.21
Penandatanganan pendirian ASEAN di Bangkok.
IPS SMP Kelas IX
203
b. Peran Serta Indonesia dalam ASEAN
Indonesia menunjukkan peran aktif
dalam ASEAN sejak masa pembentukan-
nya. Indonesia berkeyakinan bahwa Asia
Tenggara bisa berkembang menjadi
kekuatan regional yang mandiri dan kuat.
Peran Indonesia dalam ASEAN sebagai
berikut:
1) Sebagai negara pemrakarsa berdiri-
nya ASEAN.
2) Sebagai penyelenggara KTT I dan IX
yaitu di Bali.
3) Sebagai tempat kedudukan sekretari-
at tetap, yaitu di Jakarta.
4) Turut menyelesaikan pertikaian
antarbangsa atau negara.
5) Mendukung kesepakatan bahwa Asia sebagai kawasan yang
bebas, damai, netral, atau
Zone of Peace, Freedom and
Neutrality
(ZOPFAN).
6) Menyelenggarakan
Jakarta Informal Meeting
(JIM) untuk
meredakan konflik di wilayah Kamboja.
4.
Asia Pasific Economic Cooperation
(APEC)
Kerja sama ekonomi Asia Pasifik atau
Asia Pasific Economic
Cooperation
(APEC) merupakan kerja sama antarnegara di kawasan
Asia Pasifik. Kerja sama APEC memiliki cakupan luas karena diikuti
negara-negara maju dan berkembang.
a. Perkembangan APEC
APEC berdiri pada bulan November 1989 di Canberra,
Australia diprakarsai Perdana Menteri Australia, Bob Hawke. Ada
dua belas negara pendiri APEC, yaitu Indonesia, Singapura,
Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Jepang,
Republik Korea, Australia, Selandia Baru, Kanada, dan Amerika
Serikat. Pada tahun 1991 APEC menerima anggota baru, yaitu Cina
dan Hong Kong. Pada tahun 1993 APEC menerima Meksiko dan
Papua New Guenia. Pada tahun 1994 APEC menerima Cile dan
pada tahun 1998 menerima Peru, Rusia, serta Vietnam sebagai
anggota baru.
Pada awal berdirinya, APEC bersifat nonkelembagaan karena
negara-negara Asia Tenggara memiliki organisasi regional sendiri,
yaitu ASEAN. Negara anggota ASEAN menghendaki APEC sebagai
forum komunikasi dan konsultasi. Dalam perkembangannya,
Amerika Serikat dan Australia menginginkan APEC bersikap aktif.
Sumber:
www.aseansec.org
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.22
Gedung Sekretariat ASEAN.
204
IPS SMP Kelas IX
Negara-negara anggota APEC menyepakati keinginan tersebut. Hal
ini diwujudkan pada tahun 1992 dalam pertemuan APEC ke-4
di Thailand. Pertemuan ini menetapkan pembentukan sekretariat
tetap APEC berkedudukan di Singapura.
APEC muncul sebagai organisasi bersama dengan tujuan
antara lain:
1) menjadi tempat usaha negara maju
untuk membantu negara yang sedang
berkembang;
2) meningkatkan perdagangan dan
investasi antaranggota;
3) menjalankan kebijakan ekonomi
secara sehat dengan tingkat inflasi
rendah; serta
4) mengurangi atau mengatasi sengketa
ekonomi perdagangan.
b. Peran Serta Indonesia dalam APEC
Pada tahun 1989 Indonesia membantu terbentuknya APEC.
Indonesia ikut menikmati hasil nyata dari forum kerja sama
ekonomi tersebut. Negara anggota APEC merupakan mitra dagang
utama bagi Indonesia. Jumlah impor Indonesia sebesar 63,6% dari
total impor Indonesia. Jumlah ekspor Indonesia mencapai 61%
dari total ekspor Indonesia. Selain itu, 50% sumber investasi asing
langsung berasal dari kerja sama Indonesia dengan negara anggota-
anggota APEC.
Negara tempat penyelenggaraan pertemuan APEC menjadi
ketua APEC. Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin
APEC pada tanggal 5 November 1994, di Bogor. Pada saat yang
sama Indonesia menjadi ketua Gerakan Non-Blok. Hal ini mem-
buktikan Indonesia berperan penting dalam organisasi-organisasi
regional dan internasional.
Peran Indonesia dalam APEC antara lain:
1) ikut mewujudkan ketertiban dunia melalui forum konsultasi
APEC yang jujur, adil, dan bebas; serta
2) saling membantu tanpa membedakan tingkat kemajuan
bangsa.
5. Perserikatan Bangsa-Bangsa
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan sebuah organisasi
internasional yang anggotanya negara-negara di dunia. PBB dibentuk
untuk memfasilitasi hukum internasional, pengamanan internasional,
lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Sumber:
www.assn.moe.go.th
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.23
Logo APEC
IPS SMP Kelas IX
205
a. Perkembangan PBB
PBB didirikan di San Francisco pada
tanggal 24 Oktober 1945. Pendirian PBB
dilakukan setelah Konferensi
Dumbarton
Oaks
di Washington. Sidang umum PBB
pertama berlangsung pada tanggal
10 Januari 1946 di
Church House
, London.
Sidang ini dihadiri wakil dari 51 negara.
Pada tahun 1919–1946 terdapat sebuah
organisasi yang mirip PBB. Organisasi
ini bernama Liga Bangsa-Bangsa dan
dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak berdiri pada tahun 1945–2007 jumlah anggota PBB
mencapai 192 negara. Sekretaris Jenderal PBB sekarang bernama
Ban Ki-Moon, berasal dari Korea Selatan. Ia menjabat sebagai
sekretaris jenderal PBB sejak tanggal 1 Januari 2007.
PBB memiliki enam organ utama sebagai berikut:
1) Sidang Umum PBB.
2) Dewan Keamanan PBB.
3) Dewan Ekonomi dan Sosial PBB.
4) Dewan Perwalian PBB.
5) Sekretariat PBB.
6) Mahkamah Internasional.
b. Peran Indonesia dalam PBB
Indonesia memiliki peran besar dalam PBB. Indonesia
terdaftar dalam beberapa lembaga di bawah naungan PBB.
Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO (Organisasi
Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan
Pertanian). Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan
perdamaian PBB. Dalam hal ini Indonesia mengirimkan Pasukan
Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB di berbagai
negara yang mengalami konflik.
Indonesia terpilih sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk
masa bakti 2007–2009. Proses pemilihan
dilakukan Majelis Umum PBB melalui
pemungutan suara. Pada proses pe-
mungutan suara, Indonesia memperoleh
158 suara dukungan dari keseluruhan 192
negara anggota yang memiliki hak pilih.
Pemilihan ini merupakan kali ketiga
Indonesia menjadi anggota Dewan
Keamanan PBB setelah periode 1974–
1975 dan 1995–1996.
Sumber:
Ensiklopedi Indonesia
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.25
Ruang sidang Dewan Keamanan PBB.
Sumber:
Disney Dunia Pengetahuan yang Mengagumkan 18
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.24
Markas PBB
206
IPS SMP Kelas IX
Sejak tanggal 1 Januari 2007 Indonesia diberi kehormatan
bersama-sama dengan lima negara besar (Amerika, Inggris,
Prancis, Cina, Rusia) dan sembilan negara lain untuk memutuskan
upaya mengatasi konflik besar di berbagai negara. Salah satu
keuntungan yang paling menonjol dari penunjukan sebagai
anggota Dewan Keamanan PBB adalah meningkatnya citra
Indonesia dalam perpolitikan dan keamanan dunia.
Indonesia sangat aktif dalam kegiatan lembaga-lembaga internasional.
Hal ini berdampak bagi kehidupan bangsa Indonesia. Bersama dengan teman
sebangkumu, analisislah dampak positif maupun negatif atas keaktifan
Indonesia dalam lembaga internasional. Bacakan hasil analisismu di depan
kelas agar ditanggapi teman-temanmu.
C. Perilaku Masyarakat Menyikapi Perubahan
pada Era Global
Perubahan mendorong masyarakat ke dalam era global yang penuh
kemajuan dan kecanggihan teknologi. Pada era global masyarakat dunia
mampu berkomunikasi tanpa bertatap muka langsung. Batas-batas
wilayah suatu negara seolah tidak ada. Hal ini membawa dampak
bagi masyarakat.
1. Pengertian dan Ciri-Ciri Globalisasi
Globalisasi sering diperbincangkan sebagian besar orang.
Kenyataannya, globalisasi mempengaruhi segala bidang kehidupan.
Misalnya, bidang ekonomi, ideologi, politik, sosial, dan budaya.
Apakah makna globalisasi? Globalisasi merupakan terjemahan dari
kata bahasa Inggris
globalization. Globalization
berasal dari kata
globe
yang berarti bumi atau dunia. Dengan demikian, globalisasi dapat
diartikan sebagai suatu proses mendunia.
Menurut Prof. Selo Soemardjan, globalisasi adalah proses
terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di
seluruh dunia. Sistem ini terbentuk ketika suatu kelompok
masyarakat menjalin hubungan dengan kelompok masyarakat lain
guna memenuhi kebutuhan. Dalam hubungan tersebut terjadilah
proses globalisasi. Proses globalisasi menurut Selo Soemardjan telah
berlangsung cukup lama. Proses ini terjadi dalam berbagai bentuk,
seperti hubungan dagang, transformasi budaya, persebaran agama,
maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.
IPS SMP Kelas IX
207
Pada era milenium, kemajuan teknologi membuat sistem
informasi dan komunikasi sangat cepat. Dengan kemajuan teknologi,
setiap orang di belahan dunia dapat berkomunikasi secara intensif.
Hal ini membuat batas-batas antarnegara semakin tipis. Oleh karena
itu, globalisasi juga dapat diartikan sebagai sebuah proses
terintegrasinya bangsa-bangsa di dunia dalam suatu sistem global yang
melintasi batas-batas negara.
Sementara itu, Ulrich Beck, seorang sosiolog Jerman mengartikan
globalisasi secara berbeda. Menurutnya, globalisasi menjadikan setiap
negara mengalami deteritorialisasi, yaitu proses hilangnya batas
teritorial. Globalisasi memungkinkan terjalinnya interaksi antar-
masyarakat di negara berbeda melalui kecanggihan teknologi. Misalnya,
perkembangan teknologi komunikasi seperti telepon,
handphone
, dan
internet.
Ciri-ciri terjadinya proses globalisasi sebagai berikut.
a. Menipisnya Batas-Batas Negara
Kemajuan teknologi membuat batas-batas negara semakin tipis.
Keterbatasan ruang dan waktu dapat diatasi melalui kemajuan
teknologi komunikasi. Dengan media seperti, telepon,
handphone
,
dan internet kita dapat berkomunikasi dengan warga di negara
lain tanpa bertatap muka langsung. Kita dapat mengetahui
perkembangan situasi dan kondisi terkini suatu negara melalui
internet. Dengan demikian, kemajuan teknologi membuat batas-
batas negara tidak lagi menjadi hambatan dalam berinteraksi.
b. Terjadinya Perdagangan Bebas
Arus globalisasi juga mempengaruhi perkembangan ekonomi
di dunia. Saat ini kegiatan ekonomi dunia cenderung mengarah
pada perdagangan bebas. Perdagangan ini terjadi karena tiap-tiap
negara saling membutuhkan satu sama lain.
Kebijakan perdagangan bebas pada
era global muncul dengan disepakatinya
General Agreement on Tariffs and Trade
(GATT) pada tahun 1947. Kesepakatan
GATT ditujukan untuk mengatur tarif
dan menghilangkan hambatan per-
dagangan. Melalui GATT, masyarakat
dunia mencoba membentuk hukum yang
selaras demi berlangsungnya pasar
bebas. Selain itu, di kawasan regional juga
muncul kesepakatan perdagangan bebas
dalam kawasan tertentu, seperti
NAFTA
(Amerika Utara), APEC (Asia Pasifik),
dan AFTA (Asia Tenggara).
Sumber:
www.depdagri.go.id
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.26
Kegiatan ekspor impor wujud nyata perdagangan
bebas.
208
IPS SMP Kelas IX
c. Meningkatnya Wawasan Masyarakat Dunia
Globalisasi memungkinkan seseorang melakukan hubungan
dengan warga negara lain. Hubungan ini menimbulkan proses
saling mempengaruhi satu sama lain. Hal ini mengakibatkan
terbukanya pengetahuan dan wawasan mereka tentang masyarakat
dunia. Mereka beralih dari pola pikir sektoral lokal menuju pola
pikir plural internasional. Artinya, seseorang atau negara melihat
dirinya dalam ruang lingkup lebih luas.
d. Munculnya Liberalisme dalam Kehidupan Segala Bidang
Keadaan bebas tanpa batas pada era
global menyebabkan munculnya paham
liberalisme pada masyarakat dunia.
Liberalisme dipahami sebagai proses
pembebasan bagi sebagian besar orang
untuk turut campur menentukan kegiat-
an ekonomi di negara lain. Liberalisme
berlaku dalam segala bidang kehidupan,
seperti ekonomi, sosial, politik, budaya,
maupun pertahanan dan keamanan.
Tidak mengherankan, jika beberapa
perusahaan asing didirikan di Indonesia.
Sistem politik di Indonesia juga di-
pengaruhi paham liberal.
e. Runtuhnya Kedaulatan Nasional
Ketika suatu negara mengintegrasi diri dalam sistem global,
negara tersebut harus terbuka terhadap ekonomi, politik, dan
sosial masyarakat global. Negara-negara tersebut bersaing
berdasarkan kemampuan dan keterampilan dalam persaingan
global. Akhirnya, kedaulatan nasional ikut terpengaruh atas
hubungan antarnegara. Hal ini menyebabkan kedaulatan nasional
suatu negara runtuh.
f.
Terjadinya Transformasi Budaya
Globalisasi mempermudah interaksi
antarnegara. Interaksi tersebut membuat
negara saling mengenal kebudayaan
masing-masing. Hasilnya setiap negara
mengintegrasi unsur-unsur kebudayaan
yang dirasa menguntungkan sehingga
memunculkan kebudayaan baru. Dalam
hal ini telah terjadi transformasi budaya
yang memunculkan perubahan sikap,
nilai, dan pola perilaku masyarakat.
Sumber:
swaramuslim.net
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.27
Perusahaan asing di Indonesia merupakan hasil
liberalisme dalam bidang ekonomi.
Sumber:
www.rahmanti.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.28
Musik Barat yang berkembang di Indonesia
merupakan wujud transformasi budaya.
IPS SMP Kelas IX
209
2. Dampak Globalisasi bagi Masyarakat
Globalisasi membawa dampak bagi kehidupan masyarakat
termasuk Indonesia. Dampak tersebut meliputi dua sisi berbeda, yaitu
dampak positif dan negatif.
a. Dampak Positif Globalisasi
Dampak positif globalisasi bagi masyarakat Indonesia sebagai
berikut.
1) Sistem Pemerintahan Semakin Terbuka dan Demokratis
Pada era global paham Barat yang mengusung demokrasi
dan kebebasan lebih mendominasi dibandingkan paham lain.
Paham ini menyebabkan sistem pemerintahan di dunia
dilakukan secara terbuka tanpa mengenal perbedaan. Hak dan
kewajiban warga negara dianggap sama. Sistem pemerintahan
diatur oleh rakyat dan untuk rakyat guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat. Sistem pemerintahan yang tidak
dijalankan secara demokratis akan mendapat tekanan dari
dunia internasional.
2) Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri
Globalisasi memungkinkan
negara berkembang bekerja sama
dengan negara maju, terutama dalam
pengadaan modal. Negara maju yang
memiliki surplus modal memberi-
kan bantuan berupa investasi asing,
utang luar negeri, dan dana bantuan.
Modal tersebut diinvestasikan ke
pabrik atau perusahaan negara untuk
kegiatan produksi. Proses ini juga
menyerap tenaga kerja sehingga
dapat meningkatkan pendapatan per
kapita penduduk. Dengan demikian,
dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi negara.
3) Meningkatkan Produktivitas Kerja Masyarakat
Pada era global negara harus siap bersaing dengan negara-
negara maju yang memiliki teknologi tinggi. Persaingan ini
mendorong masyarakat dunia untuk mengembangkan potensi
ekonomi. Hal ini berdampak pada meningkatnya produktivitas
kerja masyarakat dunia. Semangat kerja tinggi dibutuhkan
untuk memenangkan persaingan pada era global.
4) Mendorong Peningkatan Gerak Sosial Masyarakat
Menipisnya batas-batas antarnegara menyebabkan ruang
sosial masyarakat semakin luas. Kecanggihan teknologi
Sumber:
yoxjourney.blogspot.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.29
Pabrik-pabrik besar mampu menyerap banyak
tenaga kerja.
210
IPS SMP Kelas IX
menjadikan dunia seperti selembar daun kelor. Dengan
kemajuan teknologi, setiap orang dapat berkomunikasi tanpa
mengenal batas ruang dan waktu. Selain itu, adanya teknologi
dunia maya atau internet dengan fasilitas
chatting, email,
dan
friendster
menjadikan ruang sosial masyarakat semakin luas.
Setiap orang dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai
negara tanpa harus beranjak dari tempat duduk.
b. Dampak Negatif Globalisasi
Dampak negatif globalisasi bagi masyarakat sebagai berikut.
1) Memudarnya Rasa Nasionalisme
Paham liberalisme mampu menggeser ideologi bangsa.
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme bisa membawa kemajuan dan kemakmuran. Lama-
kelamaan, paham liberalisme menggeser Pancasila sebagai
ideologi bangsa. Akibatnya, nasionalisme suatu bangsa mulai
menipis. Orang-orang kehilangan rasa nasionalisme dan
berganti menjadi paham-paham Barat.
2) Memudarnya Rasa Cinta terhadap Produk-Produk Dalam
Negeri
Menipisnya batas teritorial
suatu negara tidak menutup ke-
mungkinan beberapa produk luar
negeri masuk secara bebas. Produk-
produk luar negeri (seperti Pizza Hut
Mc Donald, Coca Cola, dan Gucci)
yang membanjiri Indonesia mampu
memudarkan kecintaan terhadap
produk dalam negeri. Selain itu, ada
anggapan bahwa produk luar lebih
bagus dan bermutu membuat orang-
orang lebih mencintai produk luar
dan meninggalkan produk dalam
negeri.
3) Munculnya Kesenjangan Ekonomi
Persaingan ketat pada era global menimbulkan ke-
senjangan ekonomi. Seseorang dengan tingkat ekonomi tinggi
mampu bersaing di tengah persaingan global. Sementara itu,
orang dengan tingkat ekonomi rendah semakin terpuruk di
tengah persaingan tersebut. Akibatnya, yang kaya semakin
kaya, sementara yang miskin semakin miskin.
4) Memudarnya Nilai-Nilai Sosial Masyarakat
Masuknya paham-paham Barat menyebabkan nilai-nilai
sosial masyarakat memudar. Masyarakat mulai meninggalkan
nilai dan norma sosial. Mereka cenderung meniru budaya
Sumber:
www.247pizzas.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.30
Pada era global produk-produk luar negeri lebih
diminati masyarakat.
IPS SMP Kelas IX
211
Barat. Sebagian besar orang menganggap budaya Barat sebagai
budaya tertinggi dan patut ditiru. Pandangan ini menyebabkan
munculnya dekadensi moral. Dekadensi moral adalah
menurunnya atau merosotnya moral seseorang yang ditunjuk-
kan dari perilaku yang bertentangan dengan nilai dan norma
dalam masyarakat.
5) Munculnya Benturan Budaya
Globalisasi mendorong bertemunya kebudayaan baru dan
kebudayaan lama di masyarakat. Pertemuan tersebut
menyebabkan benturan kebudayaan. Hal ini memunculkan
gejala c
ultural shock, anomie,
dan
cultural lag.
C
ultural shock
terjadi ketika masyarakat mengalami
disorientasi dan frustasi. Hal ini disebabkan masyarakat tidak
siap menerima perubahan dan masuknya tata nilai baru akibat
globalisasi.
Anomie
merupakan dampak lanjutan dari
munculnya
cultural shock
. Ketidaksiapan masyarakat terhadap
perubahan membuatnya kebingungan memilih nilai dan
norma sosial yang cocok untuk diterapkan di tengah derasnya
arus globalisasi. Akibatnya, masyarakat berperilaku tanpa ber-
pedoman pada nilai dan norma. C
ultural lag
muncul sebagai
akibat adanya ketidaksamaan cara pandang dan penerimaan
terhadap hal-hal baru.
Cultural lag
ditunjukkan dengan
adanya perubahan tata nilai dan norma pada masyarakat.
3. Perilaku Masyarakat di Tengah Arus Globalisasi
Globalisasi mendorong timbulnya perubahan yang mempengaruhi
sistem sosial. Akibatnya, pola perilaku masyarakat menjadi berubah.
Pola perilaku masyarakat di tengah arus globalisasi sebagai berikut.
a. Perilaku Positif
1) Berpikir Rasional, Sistematis, Analistis, dan Logis
Pengetahuan dan kemajuan teknologi menuntut masyara-
kat untuk berpikir rasional, sistematis, analistis, dan logis.
Dengan demikian, telah terjadi pergeseran pola pikir dari
tradisional menjadi pola pikir rasional. Misalnya, dahulu
masyarakat memercayai hal-hal yang berbau mistik atau
takhayul. Pada era global segala sesuatu diterima dengan daya
nalar dan rasional.
2) Menghargai Waktu dan Prestasi
Ketatnya persaingan yang terjadi pada era global
menjadikan masyarakat lebih menghargai waktu dan prestasi.
Waktu dianggap sebagai sesuatu yang berharga. Setiap orang
menggunakan waktu sebaiknya-baiknya untuk mengejar
prestasi. Tidak heran, jika pada era global sebagian orang
bekerja tanpa mengenal waktu.
212
IPS SMP Kelas IX
3) Menjunjung Tinggi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Teknologi canggih memudahkan manusia dalam men-
jalani kehidupan. Misalnya, internet memudahkan setiap
orang mengakses informasi di seluruh dunia. Adanya tekno-
logi
handphone
memungkinkan orang untuk berkomunikasi
di mana pun dan dengan siapa pun. Kemudahan ini menjadi-
kan manusia menjadi tergantung dengan teknologi.
b. Perilaku Negatif
1) Bersikap Materialistis
Globalisasi membuat seseorang memandang materi
(kebendaan) sebagai hal yang utama dalam kehidupan. Setiap
orang lebih mengejar materi daripada kualitas diri. Semakin
besar kekayaan yang dimiliki, semakin mudah dalam men-
jalani kehidupan sosial. Pandangan ini membuat masyarakat
bersifat materialistis.
2) Bersikap Individualistis
Pada era global semakin banyak orang yang lebih
mencintai dirinya sendiri. Mereka lebih memperjuangkan
kepentingan sendiri daripada kepentingan orang lain. Secara
umum, orang-orang tersebut tidak memiliki rasa simpati
terhadap penderitaan orang lain. Sikap inilah yang dinamakan
individualistis.
3) Berperilaku Konsumerisme
Pada era global peredaran barang hasil produksi sangat
terbuka. Negara asing bebas memasarkan produk-produk
terbaru di negara lain. Misalnya, makanan, minuman, pakaian,
kosmetik, dan elektronik. Kondisi semacam ini mendorong
seseorang untuk membelanjakan uang secara berlebihan.
Artinya, masyarakat terjebak pada gaya hidup boros dan
konsumerisme. Konsumerisme merupakan pandangan yang
diikuti tindakan atau perbuatan atas penggunaan barang
secara berlebihan.
4) Bergaya Hidup Westernisasi
Derasnya arus globalisasi memudahkan pengaruh Barat
masuk dan memberikan pengaruhnya di setiap negara. Tidak
heran, jika ide, pikiran, budaya, maupun gaya hidup Barat
ditiru masyarakat. Masuknya budaya dan gaya hidup Barat
yang ditanggapi secara berlebihan menimbulkan pola hidup
westernisasi
.
Westernisasi
adalah sikap meniru budaya Barat
yang dianggap lebih baik daripada budaya sendiri. Misalnya,
pergaulan bebas,
clubbing
, dan alkoholisme.
IPS SMP Kelas IX
213
Era globalisasi yang melanda Indonesia akan menimbulkan dampak
terhadap kehidupan manusia. Salah satunya adalah hilangnya rasa
nasionalisme bangsa. Cobalah kritisi dampak tersebut dengan menjawab
pertanyaan berikut.
1. Bagaimanakah pengaruh globalisasi terhadap nilai nasionalisme di
kalangan generasi muda?
2. Jelaskan langkah-langkah antisipasi pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai nasionalisme!
D. Kerja Sama Ekonomi Internasional
Dapatkah kamu hidup menyendiri di dunia? Tentu tidak, bukan?
Demikian pula dalam lingkup kehidupan bernegara. Saat ini hampir
tidak ada negara yang dapat hidup sendiri. Suatu negara pasti
membutuhkan kerja sama ekonomi dengan negara lain. Dengan adanya
kerja sama ekonomi antarnegara, berbagai manfaat bisa diperoleh.
1. Kerja Sama Ekonomi Antarnegara
Kerja sama ekonomi antarnegara adalah bentuk kerja sama yang
timbul dalam rangka memenuhi kebutuhan negara-negara anggota.
Bentuk-bentuk kerja sama antarnegara sebagai berikut.
a. Perdagangan Antarnegara
Perdagangan antarnegara adalah kerja sama yang melibatkan
dua negara atau lebih untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor.
Tujuannya memenuhi kebutuhan masyarakat suatu negara.
b. Pertukaran Faktor-Faktor Produksi
Sumber daya produksi setiap negara berbeda-beda. Hal ini
menyebabkan tidak terpenuhinya faktor produksi yang dibutuh-
kan. Untuk mengatasinya, didatangkan faktor-faktor produksi,
seperti tenaga kerja, mesin produksi, peralatan, dan modal dari
negara lain.
c. Kerja Sama Bidang Keuangan
Kerja sama dalam bidang keuangan diakibatkan oleh hubungan
dagang antarnegara dan pembayaran atas pertukaran faktor-faktor
produksi. Misalnya, pengusaha Indonesia ingin mengembangkan
usaha, tetapi kekurangan modal. Pengusaha tersebut dapat
meminjam modal dari negara lain.
2. Faktor-Faktor Pendorong Kerja Sama Ekonomi
Mengapa suatu negara melakukan kerja sama dengan negara lain?
Beberapa faktor yang mendorong kerja sama ekonomi antarnegara
sebagai berikut.
214
IPS SMP Kelas IX
a. Terbatasnya Kemampuan Negara dalam Memproduksi Barang
dan Jasa
Jenis barang dan jasa yang dibutuhkan penduduk suatu negara
sangat beragam. Terutama negara yang jumlah penduduknya besar
seperti Indonesia. Di sisi lain, kemampuan untuk memenuhi
semua kebutuhan itu terbatas. Penyebabnya antara lain tidak
memiliki sumber daya alam atau teknologi. Untuk mengatasinya,
negara tersebut melakukan perdagangan dengan negara lain.
b. Perbedaan Sumber Daya Alam, Iklim, dan Sosial Budaya
Faktor-faktor alami yang dimiliki tiap-tiap negara tidaklah
sama. Contohnya, sumber daya alam, iklim, dan keadaan sosial
budaya di Indonesia berbeda dengan Jepang. Indonesia bisa
menghasilkan kayu tropis yang berdiameter tebal, sedangkan
Jepang tidak. Masyarakat Jepang yang membutuhkan kayu untuk
bahan bangunan bisa membeli dari Indonesia. Hal ini akan
mendorong kerja sama antara dua negara tersebut.
c. Tuntutan Era Globalisasi
Terjadinya era globalisasi menyebabkan tidak ada satu negara
di dunia yang dapat hidup sendiri. Tiap-tiap negara saling
terintegrasi satu sama lain. Kemajuan teknologi menyebabkan
batas-batas negara seolah menjadi kabur. Globalisasi harus
dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan
melalui kerja sama ekonomi.
d. Keinginan Membuka Kerja Sama, Hubungan Politik, dan
Dukungan dari Negara Lain
Selain keuntungan yang bersifat ekonomi, kerja sama didasari
faktor nonekonomi. Setiap negara yang berdaulat pasti ingin
membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan negara lain.
e. Keinginan Memperoleh Keuntungan dan Meningkatkan
Pendapatan Negara
Setiap kerja sama ekonomi yang
dijalankan Indonesia pada dasarnya
dilandasi keinginan untuk memperoleh
keuntungan. Bentuk keuntungan misal-
nya pemasukan devisa negara dari
kegiatan ekspor. Indonesia tengah meng-
galakkan ekspor komoditas nonmigas,
misalnya barang-barang kerajinan. Selain
devisa, keuntungan dalam kerja sama
juga berupa transfer teknologi dan
keahlian dari negara maju.
Foto:
Puguh S.
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.31
Penjualan komoditas ekspor menambah devisa.
IPS SMP Kelas IX
215
3. Tujuan Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi antarnegara memiliki tujuan sebagai berikut.
a. Meningkatkan Ekspor Impor
Kegiatan ekspor impor merupakan bentuk hubungan dagang
antarnegara. Untuk memperlancar ekspor impor, Indonesia ber-
gabung dalam organisasi perdagangan sehingga mengetahui ke-
bijakan perdagangan
antarnegara. Dengan
begitu,
Indonesia
bisa
meningkatkan kinerja ekspor tanpa melanggar aturan.
b. Mempercepat Pembangunan Nasional
Kerja sama ekonomi antarnegara berguna untuk mendapat-
kan modal dan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana tersebut
disalurkan melalui Bank Pembangunan Asia, Bank Dunia, atau
lembaga keuangan internasional lainnya.
c. Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi tiap-tiap negara berbeda-beda. Ada
yang maju, ada pula yang masih tertinggal. Kerja sama ini diharap-
kan mampu mengurangi ketertinggalan melalui pemberian bantuan
berupa modal, teknik, dan sumber daya manusia yang ahli.
d. Mempererat Jalinan Persahabatan Antarnegara
Kerja sama ekonomi antarnegara melibatkan beberapa negara.
Keterlibatan negara-negara di dunia dapat mempererat persahabat-
an antarnegara di dunia. Kondisi ini memberikan sinyal positif
dalam menjaga persaudaraan antarnegara.
e. Memelihara Perdamaian Dunia
Perdamaian merupakan salah satu cita-cita yang diharapkan
oleh setiap negara. Untuk mewujudkan perdamaian dibutuhkan
peran aktif beberapa negara di dunia. Perdamaian dunia dapat
terwujud melalui kerja sama ekonomi antarnegara.
4. Hambatan dalam Kerja Sama Ekonomi
Beberapa hambatan dalam kerja sama ekonomi antarnegara sebagai
berikut.
a. Ideologi Negara Berbeda
Perbedaan ideologi dapat menghambat kerja sama ekonomi
antarnegara. Misalnya, Cina yang berideologi komunis pernah
menutup diri untuk bekerja sama dengan negara lain. Saat ini
Cina menjadi negara yang terbuka. Faktanya, saat ini hampir tidak
ada negara yang menutup diri dari kerja sama ekonomi antarnegara.
b. Konflik dan Peperangan
Kondisi politik dan keamanan suatu negara tidaklah sama.
Ada yang kondisinya stabil, tetapi ada yang sedang goyah akibat
konflik di dalam negeri atau peperangan. Kondisi ini akan meng-
hambat kerja sama ekonomi antarnegara di dunia.
216
IPS SMP Kelas IX
c. Kebijakan Perdagangan yang Merugikan Negara Lain
Dalam kegiatan ekspor impor, suatu negara sering menerap-
kan kebijakan yang bertujuan melindungi industri dalam negeri
dan meningkatkan daya saing. Dampak kebijakan ini juga dapat
mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja
sama ekonomi.
d. Perbedaan Kepentingan Tiap-Tiap Negara
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan
negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-
tiap negara memiliki kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini
dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
5. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi
Apa saja bentuk-bentuk kerja sama ekonomi antarnegara? Kerja
sama ekonomi antarnegara dapat berbentuk sebagai berikut.
a. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang
melibatkan dua negara di dunia. Misalnya kerja sama antara
Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan
teknik. Kerja sama ini bertujuan menjaga hubungan baik yang telah
terjalin di antara dua negara yang terlibat.
b. Kerja Sama Regional
Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin
antara beberapa negara dalam satu wilayah atau kawasan. Kerja
sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis,
geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya
ASEAN di wilayah Asia Tenggara, APEC di wilayah Asia Pasifik,
dan MEE di wilayah Eropa.
c. Kerja Sama Sub-Regional
Kerja sama subregional dilakukan oleh beberapa negara di
dalam subkawasan. Misalnya kerja sama tiga negara antara Belgia,
Belanda, dan Luksemburg. Kerja sama ini dikenal dengan nama
Benelux
. Di kawasan Asia Tenggara juga terjalin kerja sama antara
Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bentuk kerja sama ini berupa
kerja sama pertumbuhan ekonomi atau
Growth Triangle
(IMT-GT).
Tujuannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
negara-negara peserta.
d. Kerja Sama Antarregional
Kerja sama antarregional adalah bentuk kerja sama yang
melibatkan beberapa negara dalam satu kawasan dengan beberapa
negara di kawasan lain. Misalnya negara-negara Uni Eropa
menjalin kerja sama dengan negara-negara ASEAN.
IPS SMP Kelas IX
217
e. Kerja Sama Multilateral
Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibat-
kan beberapa negara di dunia tanpa memandang batas wilayah
tertentu. Artinya, kerja sama ini bersifat global atau internasional.
Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
6. Badan Kerja Sama Ekonomi
Pada awalnya kerja sama antarnegara terbatas pada ekspor dan
impor. Seiring perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi, kerja
sama antarnegara meluas dalam berbagai bidang. Agar kerja sama ini
berjalan lancar, perlu diatur dalam suatu wadah organisasi.
a. Badan Kerja Sama Ekonomi Regional
Badan kerja sama regional yang dikembangkan oleh beberapa
negara sebagai berikut.
1) ASEAN
Association South of East Asian Nations
(ASEAN) adalah
organisasi bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. ASEAN
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok atas
prakarsa Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan
Thailand. Pendirian ASEAN berdasarkan Deklarasi Bangkok.
Saat ini ASEAN beranggotakan sepuluh negara. Tujuan utama
ASEAN adalah mengadakan kerja sama dalam bidang
ekonomi, sosial, dan budaya antarnegara anggota ASEAN.
Pada tahun 1992 beberapa negara anggota ASEAN melalui
kepala negara sepakat untuk menggalakkan kerja sama dalam
bidang politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Kerja sama ASEAN bertujuan
mempercepat pertumbuhan ekonomi
di kawasan Asia Tenggara. Dalam
perkembangannya, kerja sama ASEAN
mengarah
perdagangan bebas pada
tahun 2003 di kawasan Asia Tenggara
(
ASEAN Free Trade Area
/
AFTA
).
Tujuan AFTA adalah meningkatkan
keunggulan kompetitif produk-
produk ASEAN, serta mengurangi
tarif guna meningkatkan efisiensi
produksi atas industri perdagangan.
Pada tahun 2015 negara-negara anggota ASEAN meng-
inginkan terbentuknya komunitas ekonomi. Hal ini dipertegas
dengan penandatanganan
ASEAN Economic Community
(AEC)
Blueprint
oleh pemimpin negara-negara ASEAN.
Kesepakatan ini diharapkan membawa kawasan Asia Tenggara
menuju pasar tunggal dan basis produksi pada tahun 2015.
Sumber:
www.pksi.depkeu.go.id
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.32
Pertemuan ASEAN berguna untuk melakukan
konsolidasi kerja sama antara negara anggota.
218
IPS SMP Kelas IX
2) APEC
Negara-negara di kawasan Asia Pasifik membentuk kerja
sama ekonomi pada bulan November 1989 di Canberra,
Australia. Kerja sama ini disebut
Asia Pasific Economic
Cooperation
(APEC) yang mencakup Benua Asia, Australia,
Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Tujuannya menjalin
kerja sama perdagangan, investasi, dan pariwisata; memper-
kuat perdagangan multilateral bagi kepentingan Asia Pasifik
serta negara-negara lain; mengurangi hambatan perdagangan
antarnegara; serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia guna mendorong pelaksanaan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Pada tanggal 5 November 1994
berlangsung KTT II APEC di Bogor, Indonesia yang menghasil-
kan Deklarasi Bogor (
Bogor Declaration
). APEC mencanang-
kan perdagangan bebas pada tahun 2010 untuk negara maju
dan tahun 2020 untuk negara berkembang.
3) EEC
European Economic Community
(EEC) juga disebut
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). MEE berdiri pada tahun
1957 di Roma, Italia atas kesepakatan beberapa negara Eropa
Barat. Pada bulan Februari 1992 MEE berubah menjadi Uni
Eropa (
European Union/EU
). Untuk mempererat kerja sama
negara-negara anggota Uni Eropa, mulai tanggal 1 Januari 1999
dikeluarkan mata uang tunggal, yaitu euro.
MEE bertujuan menghilangkan hambatan perdagangan
bebas guna memajukan kehidupan ekonomi dan sosial masya-
rakat Eropa, mempersatukan perekonomian ke dalam wilayah
pemasaran bersama, memobilisasi potensi ekonomi, serta
meningkatkan daya saing MEE dalam perekonomian global.
b. Badan Kerja Sama Multilateral
Bentuk kerja sama multilateral bidang ekonomi sebagai berikut.
1) Bank Dunia
Bank Dunia adalah badan dunia
yang membantu suatu negara dalam
mengentaskan kemiskinan dan mem-
perbaiki kehidupan masyarakat.
Badan ini berdiri pada tanggal
27 Desember 1945 berdasarkan ke-
sepakatan Konferensi Bretton Woods
dan resmi beroperasi pada tanggal
25 Juni 1946. Badan ini bertugas
membantu negara-negara yang rusak
akibat perang dengan memberikan
bantuan kebijakan dan pendanaan.
Sumber:
www.ecslimited.com
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.33
Kantor Pusat Bank Dunia.
IPS SMP Kelas IX
219
Pendirian Bank Dunia memiliki tujuan antara lain mem-
bantu perbaikan dan pendanaan pembangunan negara anggota,
mempromosikan investasi swasta asing dengan memberikan
jaminan pinjaman yang berkaitan dengan investasi, serta
mempromosikan pinjaman jangka panjang dalam perdagangan
antarnegara dan menyeleksi program penting berkaitan
dengan investasi swasta asing.
Dalam menjalankan tugasnya, Bank Dunia memiliki
lembaga keuangan sebagai berikut.
a) IBRD
International Bank for Reconstruction and Development
(IBRD) adalah badan dunia dalam bidang perbankan untuk
pembangunan dan kemajuan negara berkembang. Badan
ini berdiri pada tanggal 27 Desember 1945 dan mulai
beroperasi tanggal 6 Juni 1946. IBRD memiliki tujuan
memberikan bantuan dalam jangka panjang dan jangka
pendek bagi negara yang sedang membangun, memberi
bantuan teknik secara cuma-cuma, serta meningkatkan
perdagangan internasional.
b) IDA
International Development Association
(IDA) atau
Asosiasi Pembangunan Internasional adalah badan dunia
yang menangani bidang pembangunan, berdiri pada
tanggal 15 September 1960. IDA bertujuan memajukan
pembangunan ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan
menaikkan standar h
idup negara-negara anggota yang kurang
maju.
Selain itu, IDA memberikan hibah atau bantuan
untuk melaksanakan pembangunan proyek bagi negara
miskin. Misalnya, proyek air bersih, penanggulangan
wabah penyakit, dan mengurangi efek rumah kaca.
c) MIGA
Multilateral Investment Guarantee Agency
(MIGA)
atau Badan Penjamin Investasi Multilateral adalah badan
yang didirikan untuk menjamin investasi modal langsung
ke negara-negara berkembang. Misalnya mendirikan
pabrik atau perusahaan, pembangunan jalan, bendungan,
dan pembangkit listrik. Investasi modal memiliki tujuan
mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di negara-negara sedang ber-
kembang. Selain itu, MIGA juga mempromosikan investasi
langsung ke negara-negara yang sedang berkembang.
d) IFC
International Financial Corporation
(IFC) adalah
badan dunia dalam bidang keuangan yang memberikan
bantuan modal kepada sektor swasta. Badan ini berdiri
220
IPS SMP Kelas IX
pada tahun 1956 dengan tujuan memajukan pembangunan
ekonomi negara-negara berkembang melalui pemberian
modal guna mendorong pertumbuhan sektor swasta,
membantu swasta mengalokasikan dana di pasar uang
dunia, serta menyediakan bantuan teknik dan analisis
bagi dunia usaha dan pemerintah.
e) ICSID
International Centre for Settlement of Investment
Disputes
(ICSID) atau Asosiasi Internasional untuk
Penyelesaian Perselisihan Investasi atau Internasional
dibentuk pada tahun 1966. Badan ini bertugas untuk
menyelesaikan perselisihan investasi atau penanaman
modal antara pemerintah dan negara asing.
2) ADB
Asian Development Bank
(ADB) atau Bank Pembangunan
Asia didirikan pada tahun 1966. ADB adalah badan keuangan
pembangunan yang memberikan bantuan bagi negara-negara
Asia yang sedang membangun. Negara yang menjadi anggota
ADB terdiri atas negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Badan
ini berfungsi memberikan pinjaman dan modal untuk
kemajuan ekonomi dan sosial, memberikan bantuan teknik
dan jasa konsultan pembangunan, mendorong investasi swasta
dan modal untuk pembangunan, serta merespons permintaan
bantuan dari negara-negara anggota.
3) IDB
Islamic Development Bank
(IDB) adalah badan dunia yang
memberikan bantuan bagi pembangunan ekonomi dan sosial
di negara-negara Islam atau mayoritas penduduknya Islam.
IDB didirikan pada tanggal 23 April 1975.
4) IMF
International Monetary Fund
(IMF) merupakan lembaga
keuangan dunia yang menangani masalah keuangan. Masalah-
masalah keuangan yang menjadi wewenang IMF di antaranya
inflasi (kenaikan harga) dan pengangguran yang tinggi,
depresiasi (penurunan nilai tukar mata uang), devaluasi
(kenaikan nilai tukar mata uang) akibat persaingan dagang
antarnegara, defisit neraca pembayaran, serta runtuhnya
sistem keuangan dan perbankan.
IMF berdiri berdasarkan konferensi internasional di
Bretton Woods, New Hampshire pada tanggal 1–22 Juli 1944.
Negara-negara pelopor IMF menyepakati penataan kembali
perekonomian dunia yang hancur akibat Perang Dunia II. IMF
menyediakan pinjaman untuk membantu masalah keuangan
suatu negara.
IPS SMP Kelas IX
221
Tujuan IMF antara lain:
a) memajukan kerja sama moneter internasional;
b) memberikan kemudahan dalam perdagangan antarnegara
c) mendorong kestabilan perdagangan;
d) menjaga perjanjian dan menghindari persaingan per-
dagangan yang tidak sehat;
e) menciptakan sistem pembayaran yang lancar dalam
perdagangan antarnegara;
f)
mendorong pengurangan hambatan perdagangan antar-
negara yang dapat menghambat perdagangan bebas; serta
g) meyakinkan negara anggota dengan menyediakan sumber
dana IMF.
5) ECOSOC
Economic and Social Council
(ECOSOC) atau Dewan
Ekonomi dan Sosial adalah badan dunia yang mengurusi
masalah ekonomi dan sosial. Badan ini pertama kali melaku-
kan pertemuan pada tanggal 23 Januari 1946 di London.
Badan ini bertugas mengoordinasi pekerjaan ekonomi dan
sosial PBB, menampung isu-isu tentang hak asasi manusia,
serta memfasilitasi kerja sama budaya dan pendidikan
internasional. Badan ini membawahi badan-badan khusus
PBB sebagai berikut.
a) FAO
Untuk mengurusi masalah
pangan dan pertanian, PBB
membentuk badan khusus yang
bernama
Food Agricultural
Organization
(FAO). Badan
khusus ini didirikan pada
tanggal 16 Oktober 1945. FAO
memiliki tujuan antara lain
memajukan dan meningkatkan
kuantitas dan kualitas bahan
makanan, mengurangi bahaya
kelaparan, serta mempromosi-
kan kegiatan pembangunan di
perdesaan.
b) ILO
International Labour Organization
(ILO) atau
Organisasi Buruh Internasional adalah badan khusus
yang menangani masalah perburuhan. ILO berdiri pada
tanggal 11 April 1919 yang bertujuan mewujudkan
perdamaian dengan terciptanya keadilan sosial, men-
dorong peningkatan kesejahteraan buruh, serta mencipta-
kan kestabilan ekonomi dan sosial.
Foto:
Puguh S.
▲▲
▲▲
▲
Gambar 7.34
FAO bertanggung jawab atas masalah pangan
dan pertanian di dunia.
222
IPS SMP Kelas IX
c) UNESCO
United Nations Education Scientific and Cultural
Organization
(UNESCO) adalah badan khusus yang
menangani pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.
d) WHO
World Health Organization
(WHO) adalah badan
khusus yang menangani masalah kesehatan negara-negara
di dunia. Badan ini didirikan pada tanggal 7 April 1948.
6) WTO
World Trade Organization
(WTO) atau Organisasi
Perdagangan Dunia adalah badan yang menangani masalah
perdagangan antarnegara. Perdagangan antarnegara diatur atas
kesepakatan negara-negara anggota. WTO berdiri pada tanggal
1 Januari 1995 di Geneva, Swiss. Sistem perdagangan bebas
telah ada sejak tahun 1947. Pada tahun 1947 terdapat aturan
tentang tarif dan perdagangan dunia, sering disebut dengan
General Agreement on Tariffs and Trade
(GATT).
Sejak berdirinya WTO, kesepakatan tentang perdagangan
antarnegara diatur badan tersebut. WTO bertugas menyelesai-
kan sengketa dagang di antara negara-negara anggota. Badan
ini membuat aturan dalam
Understanding on Rules and
Procedures Governing the Settlement of Disputes
(DSU). DSU
dilengkapi pengadilan banding bagi negara yang tidak setuju
terhadap sanksi yang diberikan atas keputusan WTO.
7) OPEC
Organization of the Petroleum Exporting Countries
(OPEC)
adalah organisasi negara-negara pengekspor minyak. OPEC
berdiri pada tanggal 14 September 1960 di Bagdad, Irak. Pada
tanggal 1 September 1965 sekretariat OPEC pindah ke Vienna,
Austria. Organisasi ini bertujuan mengatur produksi dan
pemasaran minyak di negara anggota sehingga menghindarkan
dari persaingan yang tidak sehat, mengusahakan kestabilan
harga minyak mentah dunia, serta mengefisiensikan produksi
minyak mentah guna memenuhi kebutuhan dunia.
E. Dampak Kerja Sama Ekonomi bagi Bangsa
Indonesia
Kerja sama ekonomi yang semakin luas memberikan dampak bagi
perekonomian Indonesia. Dampak yang dirasakan dapat berupa
dampak positif maupun negatif.
1. Dampak Positif Kerja Sama Ekonomi
Dampak positif yang diakibatkan oleh kerja sama ekonomi bagi
Indonesia sebagai berikut.
IPS SMP Kelas IX
223
a. Mendorong Proses Pembangunan Nasional
Proses pembangunan membutuhkan faktor-faktor pendorong,
salah satunya adalah modal. Melalui kerja sama ekonomi,
Indonesia bisa memperoleh pinjaman modal dari negara sahabat
dan lembaga ekonomi dunia. Jenis pinjaman yang banyak di-
manfaatkan adalah pinjaman lunak. Pinjaman ini berbunga rendah
dan jangka waktu pengembalian lama. Pinjaman ini digunakan
untuk membangun infrastruktur ekonomi seperti jalan, jembatan,
dan pembangkit listrik. Setelah dibangun infrastruktur tersebut,
kegiatan ekonomi bisa meningkat. Dengan demikian, kerja sama
ekonomi telah mendorong proses pembangunan di Indonesia.
b. Semakin Diakuinya Indonesia dalam Kancah Pergaulan Dunia
Bangsa Indonesia menjalankan prinsip luar negeri bebas aktif.
Melalui kerja sama ekonomi, Indonesia dapat berperan aktif dalam
pergaulan dunia. Indonesia dapat menyuarakan kepentingan
ekonomi nasional dalam berbagai organisasi dan perundingan-
perundingan internasional.
c. Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi Perdagangan
Sebab utama Indonesia melakukan kerja sama perdagangan
dengan negara lain adalah memperoleh keuntungan dan
spesialisasi. Meskipun Indonesia dapat memproduksi barang
yang sama jenisnya, tetapi ada kalanya Indonesia mengimpor
karena harganya lebih murah. Hal ini juga berlaku sebaliknya,
yaitu ketika Indonesia mampu menghasilkan produk dengan harga
lebih murah, Indonesia bisa mengekspor ke negara lain.
d. Meningkatnya Devisa Negara
Kerja sama ekonomi, terutama perdagangan merupakan
penyumbang devisa negara. Devisa diperoleh dari ekspor migas
(minyak dan gas) dan nonmigas. Cadangan devisa yang besar akan
memperkuat perekonomian negara.
e. Meluasnya Lapangan Kerja
Kerja sama ekonomi telah berdampak positif pada perluasan
lapangan kerja. Misalnya, melalui investasi langsung (
Foreign
Direct Investment
). Perusahaan asing yang mendirikan pabrik di
Indonesia akan menggunakan tenaga kerja dari Indonesia. Contoh
lain adalah berdirinya usaha-usaha berbasis ekspor, yaitu usaha
kerajinan tangan, mebel, dan kaus tangan yang bersifat padat karya.
f.
Memperoleh Transfer Teknologi Modern dan Pendampingan
Teknis
Indonesia melakukan kerja sama dengan negara maju untuk
mendapatkan bantuan teknis dan pendampingan. Misalnya, dalam
proyek pembangunan bendungan, Indonesia meminta bantunan
ahli teknik dari Belanda. Bantuan ini bermanfaat meningkatkan
kualitas teknik bangunan.
224
IPS SMP Kelas IX
2. Dampak Negatif Kerja Sama Ekonomi
Tidak selamanya kerja sama ekonomi antarnegara menguntungkan
negara anggota. Kerja sama antarnegara juga dapat memberikan
kerugian bagi negara yang terlibat. Dampak negatif yang ditimbulkan
atas kerja sama ekonomi antarnegara sebagai berikut.
a. Terjadinya pasar bebas yang mengancam keberadaan industri
dalam negeri.
b. Potensi ekonomi terkonsentrasi di negara maju yang dapat
menyebabkan perekonomian negara berkembang menjadi
tertinggal.
c. Perekonomian suatu negara menjadi tidak stabil akibat semakin
bebasnya arus investasi swasta.
d. Adanya keterlibatan pihak asing dalam pengambilan kebijakan
ekonomi dalam negeri yang dapat mengurangi kemandirian suatu
negara.
e. Ketergantungan perekonomian dalam negeri terhadap bantuan
atau pinjaman dari luar negeri.
f.
Tidak adanya hambatan dalam kerja sama ekonomi dapat men-
dorong masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan jati diri
bangsa.
Carilah sebuah artikel di koran, majalah, atau internet mengenai kerja
sama ekonomi yang dilakukan Indonesia dengan negara lain. Kerja sama
tersebut dapat berupa kerja sama bilateral, regional, maupun multilateral.
Dari artikel yang kamu temukan, analisislah keuntungan dan kerugian kerja
sama ekonomi yang dijalin Indonesia. Diskusikan tugas ini bersama teman
kelompokmu!
1. Sejarah Orde Baru dimulai tanggal 12 Maret 1967 dengan ditandai
pergantian presiden Indonesia. Orde Baru memimpin pemerintahan
Indonesia selama 32 tahun. Pada masa ini pemerintah menerapkan
program pembangunan antara lain program keluarga berencana, program
B3B (bebas tiga buta), menerapkan Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
(GNOTA), serta melaksanakan pembangunan lima tahun.
2. Krisis yang terjadi pada tahun 1997 menyebabkan runtuhnya
kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Apalagi, pemerintah kurang
peka dalam mengatasi krisis ini. Hal ini memunculkan gerakan reformasi
di Indonesia. Berawal dari gerakan reformasi ini, pemerintahan Orde
Baru akhirnya meletakkan kekuasaannya.
IPS SMP Kelas IX
225
3. Indonesia merupakan bagian masyarakat dunia. Oleh karena itu,
Indonesia juga berperan aktif dalam lembaga internasional. Keikutsertaan
Indonesia dalam lembaga internasional dapat dilihat dari perannya dalam
Konferensi Asia-Afrika (KAA), Gerakan Non-Blok, ASEAN, APEC,
maupun PBB.
4. Globalisasi merupakan hubungan integrasi antarbangsa di dunia secara
global yang melewati batas-batas negara. Globalisasi ditandai antara
lain menipisnya batas-batas negara, terjadinya perdagangan bebas,
meningkatnya wawasan masyarakat dunia, munculnya liberalisme dalam
segala bidang kehidupan, runtuhnya kedaulatan negara, serta terjadinya
transformasi budaya.
5. Globalisasi membawa dampak bagi masyarakat, baik dampak positif
maupun negatif. Dampak positif globalisasi antara lain menjalankan
pemerintahan secara terbuka dan demokratis, mendorong pertumbuhan
ekonomi dalam negeri, meningkatkan produktivitas kerja masyarakat,
dan mendorong peningkatan gerak sosial masyarakat. Dampak negatif
globalisasi antara lain memudarnya rasa nasionalisme, memudarnya
rasa cinta terhadap produk-produk dalam negeri, munculnya kesenjangan
ekonomi, memudarnya nilai-nilai sosial masyarakat, serta munculnya
benturan budaya.
6. Kerja sama ekonomi internasional adalah bentuk kerja sama yang timbul
dalam rangka memenuhi kebutuhan suatu negara yang terlibat di
dalamnya.
7. Faktor-faktor yang mendorong timbulnya kerja sama antarnegara antara
lain peran aktif negara dalam menjaga kepentingan nasional, pengaruh
globalisasi dunia, dan merosotnya investasi di dalam negeri.
8. Tujuan kerja sama antarnegara di antaranya membantu peningkatan
ekspor impor, mempercepat pembangunan nasional, membebaskan
negara dari keterbelakangan ekonomi, mempererat jalinan persahabatan
antarnegara, serta memelihara perdamaian dunia.
9. Kerja sama ekonomi antarnegara ternyata memberikan dampak yang
cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Dampak yang diakibatkan
kerja sama ekonomi dapat berupa dampak positif dan negatif.
Era global telah memasuki ranah kehidupan masyarakat Indonesia. Kita
dapat melihat pengaruh globalisasi dalam segala bidang kehidupan. Misalnya,
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya telah terpengaruh dengan
masuknya globalisasi di Indonesia. Dengan demikian, kehidupan masyarakat
pada era global memiliki dinamika tersendiri. Globalisasi ternyata membawa
dampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat. Atas dasar tersebut,
kita perlu mengambil sisi positif dari derasnya arus globalisasi dalam
kehidupan. Sementara itu, sisi negatif atas pengaruh globalisasi harus
disingkirkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
226
IPS SMP Kelas IX
A.
Pilihlah jawaban yang tepat!
Bacalah wacana berikut untuk menjawab soal nomor 1–10!
Korea Selatan Inginkan Pengembangan
Kerja Sama Ekonomi
Korea Selatan (Korsel) mengajak Indonesia memperluas kerja sama
ekonomi termasuk pengembangan sektor energi, hutan, dan infrastruktur.
”Kita perlu meraih kerja sama ekonomi yang strategis dalam berbagai
bidang. Kita bisa membangun kerja sama dalam pengembangan sektor
energi, kehutanan, seiring pembangunan infrastruktur,” kata Wakil Menteri
Perdagangan, Energi, Kementerian Ilmu Ekonomi Korsel, Jae-Hoon Lee,
dalam Forum Bisnis Indonesia-Korea di Jakarta.
Menurutnya, Indonesia dengan sumber daya alam yang berlimpah,
biaya buruh yang murah, serta pasar konsumsi yang sangat besar
memiliki potensi pertumbuhan ekonomi tidak terbatas. Sementara Korea
yang berpengalaman dalam teknologi industri berat, seperti pembuatan
kapal dan pembangkit tenaga nuklir, juga memiliki cadangan modal
yang melimpah untuk diinvestasikan di luar negeri. ”Dengan struktur
ekonomi dan pengalaman yang saling melengkapi, kita dapat tumbuh
bersama jika ada koordinasi yang tepat,” ujar Lee.
Ketua
Korea Chamber of Commerce and Industry
(KCCI), Kyung-
Shik Sohn, mengatakan untuk membangun kemitraan strategis antar-
dua negara, tahun lalu telah dibentuk kelompok kerja (Pokja) bersama.
”Pokja telah bekerja dalam berbagai area, seperti perdagangan,
pembangunan infrastruktur, dan energi. Hal ini diharapkan memperluas
hubungan ekonomi kita,” kata Sohn. Ia berharap kerja sama ekonomi
dua negara semakin berkembang dengan selesainya negosiasi
kesepakatan perdagangan bebas (FTA) Korsel-ASEAN dalam bidang
investasi yang diharapkan tercapai tahun ini.
Ketua
Korea International Trade Association
(KITA), Hee-Beom Lee,
mengatakan dua negara telah memiliki komite khusus sumber daya
alam dan akan mempertahankan kerja sama terkait energi. ”Korea dan
Indonesia akan terus bekerja sama dalam proyek bersama untuk
pengembangan energi alternatif, khususnya dalam eksplorasi tambang
minyak di Indonesia dan pengembangan batu bara cair,” katanya.
Indonesia merupakan eksportir kesembilan terbesar bagi Korea
dan negara tujuan ekspor ke-12 produk Korea. Volume perdagangan
tumbuh dari US$7,7 miliar pada tahun 2001 menjadi US$14,9 miliar
pada tahun 2007. Indonesia merupakan negara tujuan investasi Korea
terbesar kelima dengan pertumbuhan nilai investasi 127% dari tahun
2006 ke tahun 2007 atau sebesar US$540 juta. Wisatawan Korea yang
datang ke Indonesia juga meningkat. Pada tahun 2007 terjadi kenaikan
wisatawan Korea di Indonesia menjadi 160 ribu orang atau naik 31%
dibanding tahun 2006.
Sumber:
www.kapanlagi.com
IPS SMP Kelas IX
227
1. Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Korea Selatan
bersifat . . . .
a. bilateral
b. regional
c. subregional
d. multilateral
2. Hubungan kerja sama Indonesia dengan negara lain bertujuan
untuk . . . .
a. menyejahterakan masyarakat Indonesia
b. mengurangi angka kemiskinan di dalam negeri
c. mengeksploitasi sumber daya ekonomi Indonesia
d. meningkatkan harga diri negara di kancah internasional
3.
Korsel mengajak Indonesia memperluas kerja sama ekonomi
termasuk pengembangan sektor energi, hutan, dan infra-
struktur.
Kerja sama ekonomi antarnegara terjadi diakibatkan oleh . . . .
a. pengaruh globalisasi
b. tuntutan ekonomi negara
c. kesenjangan ekonomi negara
d. hilangnya rasa cinta atas produk dalam negeri
4. Keuntungan yang diperoleh Indonesia dengan melakukan
kerja sama ekonomi dengan Korsel adalah . . . .
a. memudarnya budaya nasional
b. pertumbuhan ekonomi terhambat
c. masuknya investor ke dalam negeri
d. meningkatkan budaya konsumtif masyarakat
5. Investor Korsel mendirikan beberapa perusahaan di Indonesia.
Dalam hal ini pendirian perusahaan memberikan keuntungan
bagi masyarakat berupa . . . .
a. perluasan kesempatan kerja
b. semakin murahnya produk impor
c. meningkatkan persaingan usaha di dalam negeri
d. meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak
6. Kesepakatan perdagangan bebas (FTA) Korsel-ASEAN dalam
bidang investasi diharapkan tercapai pada tahun 2008. Bentuk
kerja sama ini bersifat . . . .
a. regional
b. subregional
c. multilateral
d. antarregional
228
IPS SMP Kelas IX
7. Indonesia dan Korsel melakukan kerja sama di bidang teknik.
Salah satu keuntungan yang diperoleh Indonesia adalah . . . .
a. berkesempatan mempelajari teknologi negara lain
b. meningkatkan investasi asing di dalam negeri
c. melakukan spesialisasi produksi
d. meningkatkan kinerja ekspor
8. Ada sebagian masyarakat Indonesia yang mengadopsi budaya
Korsel. Hal ini menunjukkan terjadinya . . . .
a. transformasi budaya
b. benturan kebudayaan
c. pola hidup individualistis
d. perubahan pola pikir lokal ke modern
9. Indonesia bekerja sama dengan Korsel karena . . . .
a. sistem politik Indonesia bebas aktif
b. pengaruh arus globalisasi di dunia
c. membutuhkan bantuan ekonomi dari negara lain
d. mewujudkan perdagangan bebas di kawasan Asia
10. Kerja sama antara Indonesia dengan Korsel berupa . . . .
a. pemberian kredit bunga ringan
b. investasi dana untuk kegiatan produktif
c. pinjaman dana untuk membayar perdagangan
d. bantuan fasilitas teknik industri berat secara cuma-cuma
11. Berikut ini yang termasuk bukti keberhasilan Orde Baru
adalah . . . .
a. peristiwa Tanjung Priok
b. peristiwa Malari
c. swasembada pangan
d. pemberlakuan daerah operasi militer
12. Berikut faktor yang mendorong lahirnya gerakan reformasi
tahun 1998,
kecuali
. . . .
a. kasus korupsi
b. krisis multidimensi
c. program transmigrasi
d. meningkatnya kesadaran politik rakyat
13. Salah satu kelemahan pada masa Orde Baru adalah . . . .
a. kesejahteraan meningkat
b. kestabilan politik dalam negeri
c. terwujudnya swasembada pangan
d. sulitnya penegakan supremasi hukum
IPS SMP Kelas IX
229
14. Penandatanganan Deklarasi Bangkok menandai berdirinya
organisasi . . . .
a. APEC
b. OPEC
c. ASEAN
d. PBB
15. Bentuk partisipasi Indonesia dalam menjaga perdamaian
dunia adalah . . . .
a. menjadi anggota Dewan Keamanan PBB
b. mengirimkan Pasukan Garuda di negara konflik
c. melakukan latihan bersama dengan tentara negara lain
d. mendorong terjadinya gencatan senjata di negara konflik
16. Diana tidak memiliki kepedulian atas kemiskinan di sekitar
tempat tinggalnya. Hal ini diakibatkan pengaruh globalisasi
yang merasuki jiwanya. Dalam hal ini Diana bersikap . . . .
a. materialistis
b. individualistis
c. konsumerisme
d.
westernisasi
17. Alasan yang mendorong kerja sama ekonomi antarnegara
adalah . . . .
a. manusia sebagai makhluk sosial
b. manusia sebagai makhluk ekonomi
c. potensi sumber daya tiap negara berbeda
d. tingkat perkembangan negara yang berbeda
18. Keikutsertaan Indonesia dalam kerja sama ekonomi antarnegara
adalah . . . .
a. menghindari kemiskinan
b. meningkatkan ekspor impor
c. menguasai perekonomian negara lain
d. memperoleh bantuan penuh dalam bidang ekonomi
19. Salah satu tujuan pendirian Bank Dunia adalah . . . .
a. meningkatkan produktivitas negara berkembang
b. memberikan bantuan modal kepada sektor swasta
c. membantu pendanaan pembangunan negara anggota
d. menjamin investasi modal langsung negara berkembang
20. Dampak negatif atas pemberian pinjaman dari ADB untuk
pelaksanaan pembangunan di Indonesia adalah . . . .
a. mengenal sumber ekonomi baru
b. memperluas lapangan kerja baru
c. timbul ketergantungan terhadap bantuan
d. terjadinya keterpurukan perekonomian dalam negeri
230
IPS SMP Kelas IX
B.
Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Sebutkan agenda reformasi yang diperjuangkan mahasiswa
tahun 1998!
2. Jelaskan upaya yang dilakukan pemerintah Orde Baru dalam
mencapai swasembada pangan!
3. Jelaskan peran serta Indonesia dalam APEC!
4. Sebutkan tujuan Gerakan Non-Blok!
5. Globalisasi membawa perubahan dalam kehidupan masya-
rakat global. Jelaskan ciri-ciri terjadinya proses globalisasi!
6. Mengapa globalisasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
suatu negara? Jelaskan!
7. Bagaimanakah dampak positif globalisasi bagi masyarakat
Indonesia?
8. Sebutkan faktor-faktor yang mendorong timbulnya kerja sama
ekonomi antarnegara!
9. Sebutkan tujuan kerja sama ekonomi antarnegara!
10. Jelaskan dampak positif kerja sama ekonomi antarnegara bagi
suatu negara!
IPS SMP Kelas IX
231
A.
Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Faktor pembentuk muka bumi yang merupakan tenaga endogen
adalah . . . .
a. erosi
c.
tektonisme
b. sedimentasi
d. pelapukan
2. Hindu-Buddha masuk ke Indonesia akibat pengaruh para
bangsawan. Teori ini disebut teori . . . .
a. Kesatria
c. arus balik
b. Waisya
d. Brahmana
3. Contoh penyimpangan sosial dalam keluarga adalah . . . .
a. menyontek
b. tawuran
c. melanggar lampu merah
d. berani kepada orang tua
4. Badan usaha yang berprinsip terbuka dan sukarela adalah . . . .
a. koperasi
c.
BUMN
b. BUMS
d. perusahaan perorangan
5.
Development countries
merujuk pada negara-negara yang . . . .
a
tidak memiliki potensi untuk berkembang
b. sudah melewati tahap pembangunan
c. sedang dalam tahap membangun
d. memiliki modal untuk menjadi negara maju
6. Ciri kegiatan pertanian di negara berkembang adalah . . . .
a. dijalankan dalam skala besar
b. menggunakan teknologi sederhana
c. menggunakan mesin pertanian yang canggih
d. hanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri
7. Perang Dunia II melibatkan . . . .
a. negara maju dan berkembang
b. negara imperialis dan jajahan
c. Blok Sekutu dan Sentral
d. negara Jerman dan Inggris
232
IPS SMP Kelas IX
8. Babak akhir dari Perang Pasifik ditandai dengan . . . .
a. penyerahan negara jajahan Belanda kepada Jepang
b. kemenangan Jepang dalam pertempuran Filipina
c. dijatuhkannya bom di Hiroshima dan Nagasaki
d. terjadinya serangan
Doolittle
terhadap Tokyo
9. Pencipta ide Gerakan Benteng adalah . . . . .
a. Ali Sastroamidjojo
c. Syafruddin Prawiranegara
b. Burhanuddin
d.
Sumitro Djojohadikusumo
10. Tujuan pemilu 1955 tahap II adalah memilih . . . .
a. anggota konstituante
b. anggota DPR
c. perdana menteri
d. presiden
11. Masalah yang tersisa dalam Konferensi Meja Bundar adalah . . . .
a. pembentukan RIS
c. pengakuan kedaulatan
b. masalah Irian Barat
d. masalah PRRI/Permesta
12. Bencana gunung meletus yang membawa banyak material,
seperti batu dan pasir merupakan satu contoh perubahan
yang bersifat . . . .
a.
planned progress
c.
unplanned progress
b.
planned regress
d.
unplanned regress
13. Munculnya penemuan baru melewati dua tahap, yaitu . . . .
a. kontak dan komunikasi
b.
discovery
dan
invention
c. proses sosial dan interaksi sosial
d. akomodasi dan asimilasi
14. Sikap netral dan acuh terhadap semua permasalahan yang
tidak ada sangkut pautnya dengan dirinya merupakan satu
ciri masyarakat tradisional yang dinamakan . . . .
a. orientasi diri
c. universalisme
b. prestasi
d.
netralitas efektif
15. Masyarakat menyesuaikan terhadap perubahan karena . . . .
a. perubahan menandakan kemajuan masyarakat
b. perubahan tersebut akan membawa kemajuan
c. perubahan tersebut mudah dijangkau oleh semua kalangan
d. perubahan tersebut berasal dari penguasa
16. Orang beralih menggunakan uang kertas karena . . . .
a. memudahkan transaksi dalam jumlah besar
b. mempunyai sifat kedaerahan
c. jumlahnya sangat terbatas
d. tidak memerlukan jaminan
IPS SMP Kelas IX
233
17. Jumlah uang yang beredar di masyarakat ditentukan oleh . . . .
a. lembaga keuangan
c. bank umum
b. bank sentral
d. lembaga keuangan bukan bank
18. Menurut kepemilikannya Bank Central Asia adalah bank
milik . . . .
a. koperasi
c. swasta
b. asing
d. pemerintah
19. Hambatan nontarif berkaitan dengan . . . .
a. pembedaan harga
b. pembatasan jumlah impor
c. larangan ekspor impor produk tertentu
d. kualitas barang impor
20. Negara di Asia Tenggara yang memiliki banyak gunung api
selain Indonesia adalah . . . .
a. Myanmar
c. F
ilipina
b. Malaysia
d. Vietnam
21. Pegunungan Tenasserim berada di dekat perbatasan Thailand
dan . . . .
a. Myanmar
c.
Laos
b. Malaysia
d. K
ampuchea
22. Penemu teori apung benua adalah . . . .
a. Edwin Hubble
c.
Copernicus
b. Neil Amstrong
d.
Alfred Lothar Wegener
23. Pada zaman dahulu benua-benua di bagian selatan pernah
tergabung menjadi satu disebut . . . .
a. Laurasia
c. Gondwanaland
b. Pangaea
d. P
anthalasa
24. Antara Benua Eropa dan Afrika dipisahkan oleh Selat . . . .
a. Magellan
c. Gibraltar
b. Makassar
d. Sunda
25. Penduduk asli Benua Australia adalah . . . .
a. suku Indian
c. suku Aborigin
b. suku Ainu
d. bangsa Melanesia
26. Titik terdalam dari Samudra Pasifik terletak di Palung . . . .
a. Mariana
c.
Sandwich Selatan
b. Jawa
d. Puerto Rico
27. Selat Bering menghubungkan Samudra . . . .
a. Atlantik dan Pasifik c. Arktik dan Atlantik
b. Arktik dan Pasifik
d. Hindia dan Selatan
234
IPS SMP Kelas IX
28. Berdasarkan Perjanjian KMB, masalah Irian Barat harus sudah
selesai pada . . . .
a. 27 Desember 1949
b. 17 Agustus 1951
c. akhir Desember 1951
d. akhir Desember 1950
29. Pada tahun 1956 Kabinet Ali Sastroamidjojo II membatalkan
Perjanjian KMB. Hal ini dilakukan karena . . . .
a. hasil KMB tidak menguntungkan Indonesia
b. KMB dilaksanakan di Belanda
c. Indonesia tidak mau bekerja sama dengan Belanda
d. Belanda tidak konsisten dengan hasil perjanjian KMB
30. Prinsip dari Pepera adalah . . . .
a. menunjukkan dukungan internasional terhadap Belanda
b. menunjukkan dukungan internasional terhadap rakyat
Irian Barat
c. hak menentukan nasib terletak pada rakyat di Irian Barat
sendiri
d. hak menentukan nasib Irian ada di tangan Dewan Keamanan
PBB
31. Pembebasan Irian Barat dari kekuasaan Belanda ditandai
dengan . . . .
a. pidato Presiden Ir. Soekarno di depan Majelis Umum PBB
b. pencanangan Trikora dalam rapat umum di Yogyakarta
c. ditenggelamkannya KRI Macan Tutul oleh Belanda
d. pembentukan Angkatan Kelima
32. Strategi pemerintah dalam penanggulangan gerakan DI/TII di
Jawa Barat yaitu dengan cara . . . .
a. bumi hangus
c. benteng Raiders
b. saptamarga
d.
pagar betis
33. Perhatikan hal berikut!
1) Bersiap-siaplah untuk mobilisasi umum.
2)
Retoolling
kabinet seratus menteri.
3) Bubarkan negara Papua buatan Belanda.
4) Pengangkatan Sultan Tidore sebagai Gubernur Irian Barat
pertama.
5) Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat.
Yang termasuk isi Trikora adalah . . . .
a. 1), 3), dan 5)
b. 2), 4), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 3), 4), dan 5)
IPS SMP Kelas IX
235
34. Latar belakang lahirnya Orde Baru adalah . . . .
a. timbulnya berbagai kesatuan aksi di Jakarta
b. terjadinya penculikan para perwira tinggi TNI
c. ketidakmampuan pemerintah melaksanakan
retoolling
kabinet
d. penyimpangan dalam pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila
35. Tujuan utama reformasi adalah . . . .
a. memperbarui tatanan berbangsa dan bernegara sesuai
Pancasila dan UUD 1945
b. mengembalikan fungsi kontrol masyarakat terhadap rezim
Orde Baru
c. mengembalikan harta kekayaan para pejabat Orde Baru
yang KKN
d. mereposisi peran dan visi TNI untuk melaksanakan
dwifungsinya
36. Di bawah ini isi Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang menjadi
landasan konstitusional Republik Indonesia,
kecuali
. . . .
a. tidak berlakunya UUDS 1950
b. diberlakukannya kembali UUD 1945
c. dibubarkannya konstituante
d. pembentukan MPRS dan DPAS
37. Perbedaan pemilu 2004 dengan pemilu-pemilu lainnya di
Indonesia adalah . . . .
a. diikuti banyak partai
b. menggunakan kampanye terbuka
c. diadakannya pemilihan presiden langsung
d. pemilihan presiden oleh MPR
38. Latar belakang berdirinya Gerakan Non-Blok adalah . . . .
a. adanya Perang Dunia II
b. keinginan membentuk blok baru
c. terjadinya perang terbuka antara blok Barat dengan blok
Timur
d. terjadinya sengketa antarnegara yang dipengaruhi dua
negara adikuasa
39. Tujuan pembentukan ASEAN adalah kerja sama di bidang . . . .
a. militer
c.
informal dan militer
b. politik dan militer
d. ekonomi, sosial, dan budaya
40. Usaha yang dilakukan pemerintah Orde Baru untuk mencapai
swasembada beras adalah . . . .
a. memberikan subsidi pertanian
b. pemanfaatan teknologi dan penyuluhan
c. mengembangkan program padat karya
d. meningkatkan harga produk pertanian
236
IPS SMP Kelas IX
41. Proses lahirnya Gerakan Non-Blok didasarkan pada hasil . . . .
a. Konferensi Asia Afrika
b. Deklarasi Bangkok
c. Konferensi
Dumbarton Oaks
d. pertemuan tingkat menteri negara-negara Asia Pasifik
42. Keuntungan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB
adalah . . . .
a. meningkatkan citra Indonesia dalam perpolitikan dunia
b. mendorong masuknya investor asing
c. mempermudah melakukan kerja sama ekonomi
d. memudahkan mendapatkan bantuan keamanan
43. Salah satu ciri globalisasi dalam bidang ekonomi adalah . . . .
a. munculnya paham kapitalisme
b. adanya perdagangan bebas
c. semakin menipisnya batas-batas negara
d. lunturnya rasa nasionalisme
44. Kerja sama ekonomi antarnegara dipengaruhi oleh . . . .
a. kemajuan budaya setiap negara
b. meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam negeri
c. semakin majunya peradaban masyarakat dunia
d. merosotnya investasi dalam negeri
45. Badan Dunia yang memberikan bantuan modal pada sektor
swasta adalah . . . .
a.
International Development Association (IDA)
b.
International Financial Corporation (IFC)
c.
International Monetary Fund (IMF)
d.
Multilateral Investment Guarantine Agency (MICA)
B.
Jawablah pertanyaan dengan tepat!
1. Mengapa pada awal kedatangannya Jepang disambut baik oleh
bangsa Indonesia?
2. Mengapa rakyat menghendaki Indonesia kembali berbentuk
negara kesatuan?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya!
4. Jelaskan perbedaan antara orientasi diri dan orientasi kolektif!
5. Jelaskan tugas bank sentral!
6. Sebutkan tempat-tempat yang berpenduduk padat di kawasan
Asia Tenggara! Apa yang menyebabkan penduduk pa
dat di
tempat itu?
7. Sebutkan fungsi samudra bagi kehidupan!
8. Sebutkan empat dari enam agenda reformasi yang disuarakan
oleh mahasiswa!
9. Jelaskan latar belakang terbentuknya Gerakan Non-Blok!
10. Jelaskan hambatan dalam kerja sama antarnegara!
IPS SMP Kelas IX
237
agresi
adalah penyerangan suatu negara terhadap negara lain
akomodasi
adalah sesuatu yang disediakan untuk memenuhi
kebutuhan
akumulasi
adalah pengumpulan
apresiasi
adalah penilaian atau penghargaan terhadap sesuatu
bentang alam
adalah pemandangan alam atau daerah dengan aneka
ragam bentuk permukaan bumi (gunung, sawah, lembah,
sungai, dan lain sebagainya) yang sekaligus merupakan suatu
kesatuan
bilateral
adalah antara dua pihak
delegasi
adalah orang atau orang-orang yang ditunjuk dan diutus oleh
suatu perkumpulan (negara) dalam suatu perundingan
demonstrasi
adalah pernyataan protes yang dikemukakan secara
massal
efisien
adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan)
sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya
federasi
adalah gabungan beberapa perhimpunan yang bekerja sama
dan seakan-akan merupakan satu badan, tetapi tetap berdiri
sendiri
heterogen
adalah terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
berlainan jenis
industrialisasi
adalah usaha menggalakkan industri dalam suatu
negara
inflasi
adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan
cepatnya uang (kertas) beredar, sehingga menyebabkan
naiknya harga barang-barang
inovasi
adalah pemasukan atau pengenalan hal-hal baru
inovatif
adalah bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru
integrasi
adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan
bulat
238
IPS SMP Kelas IX
internal
adalah menyangkut bagian dalam
interpretasi
adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan
teoretis terhadap sesuatu
intervensi
adalah campur tangan dalam perselisihan antara dua pihak
intimidasi
adalah tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa
orang atau pihak lain berbuat sesuatu)
invasi
adalah hal atau perbuatan memasuki wilayah negara lain
dengan mengerahkan angkatan bersenjata dengan maksud
menyerang atau menguasai negara
kapita
adalah jiwa
komoditas
adalah barang dagangan utama
konfrontasi
adalah cara menentang musuh atau kesulitan dengan
berhadapan langsung dan terang-terangan
kreatif
adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan
legalitas
adalah keabsahan
modernisasi
adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai
warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan
masa kini
peta
adalah gambar atau lukisan pada kertas dan lain sebagainya yang
menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain
sebagainya
presisi
adalah ketepatan atau ketelitian
produktif
adalah mampu menghasilkan
progresif
adalah berhaluan ke arah perbaikan keadaan sekarang
revolusioner
adalah cenderung menghendaki perubahan secara
menyeluruh dan mendasar
supremasi
adalah kekuasaan tertinggi
swasembada
adalah usaha mencukupi kebutuhan sendiri
teritorial
adalah mengenai bagian wilayah (daerah hukum) suatu
negara
transformasi
adalah perubahan rupa
ultimatum
adalah peringatan atau tuntutan yang terakhir dengan
diberi batas waktu untuk menjawabnya
westernisasi
adalah pemujaan terhadap Barat yang berlebihan
IPS SMP Kelas IX
239
A
agent of change
, 58, 59
akomodasi, 68
akulturasi, 67
akumulasi, 165
anomie
, 211
APEC, 203, 204, 207, 216, 218
apresiasi, 60
ASEAN, 134, 202, 203, 217
asimilasi, 67, 68
asuransi, 92
ATM, 89, 90
B
bank card
,90
devisa, 88, 99
Indonesia, 82, 85, 88
nondevisa, 88
perkreditan rakyat, 86
sentral, 84, 85, 96
umum, 84, 86, 87, 89
barter, 79
bea masuk, 96
benelux
, 216
benua, 135–140, 142, 143, 145–151
Amerika Selatan, 135–137, 145,
146, 149
Amerika Utara, 135–138, 143, 144,
149, 150
Antartika, 136, 138, 145, 146, 151
Asia, 123–134, 136–142, 144, 145,
148–150
Australia, 122, 124, 125, 136–138,
147, 149
Eropa, 136–144, 148
beting, 119
bilateral, 216
blitzkrieg
,19
bukit, 117, 118, 121, 126
C
cek, 80, 84, 89, 91
civil affairs agreement
, 37, 39
Croesus, 80
cultural lag
, 211
shock
, 211
D
D.N. Aidit, 167, 174, 177, 180
Dasasila Bandung, 199, 200
dataran rendah, 119, 121, 123, 125, 128,
139, 142
de facto
,41
De Javasche Bank
,45
de jure
,39
Deklarasi Bangkok, 202, 217
demokrasi terpimpin, 47, 48
demonstrasi, 70
deposito, 89
developed country
,3
developing country
,9
Devide et Impera
,44
devisa kredit, 99
umum, 102
DI/TII, 171, 172
discovery
,65
disintegrasi, 67–69
Drs. Moh. Hatta, 38, 43, 45
240
IPS SMP Kelas IX
F
faktor ekstern, 66
intern, 64
federasi, 41
first world
,8
front nasional, 160, 167, 173
funding
,85
G
garis kontur, 117–121
Gerakan Benteng, 45, 46
Gerakan Non-Blok, 190, 200, 201, 204
Gerwani, 179
giro, 84, 89
globalisasi, 206–212, 214, 217
Gunseikan, 23
gunung, 116–119, 121, 122, 125, 126,
128, 139, 140–145, 147
laut, 119, 121–125, 127, 133, 135,
138, 140, 142, 143, 146, 147,
149–152
H
heterogen, 61
Hotel Des Indes, 42
I
Ika Daigaku
,29
integritas, 199
interpretasi, 119, 121, 122
intervensi, 199
intimidasi, 46
invasi, 20
invention
,65
investasi, 204, 209, 218, 219, 220, 223,
224
Ir. Soekarno, 38, 163
K
K.H. Zainal Mustafa, 28
kabinet presidensial, 48
Kaisar Huang, 79
kerja rodi, 29
khatulistiwa, 124, 127, 128
Konferensi Asia Afrika, 199, 200
Konferensi Meja Bundar, 41–45, 49
konfrontasi, 202
konfusius, 15
konstituante, 42, 46, 47
kriminalitas, 59, 64, 69
L
landas kontinen, 122
leasing
,92
lembah, 117, 119–122, 128, 130, 144
lending
,85
Letter of Credit
, 88, 91
liberalisme, 208, 210
lisensi, 45, 46
Lubang Buaya, 177, 180
lubuk laut, 122
M
mobile banking
,80
Mr. Syafrudin Prawiranegara, 45
Musso, 167, 168, 169
N
Nasakom, 174, 175, 176
negara industri baru, 9, 14
O
Operasi Sapta Marga, 166
orang kerdil, 141
Orde Baru, 189–194
IPS SMP Kelas IX
241
P
palung laut, 122
Paman Sam, 7
Pancasila, 165, 174, 176
PBB, 199, 202, 204–206, 217, 221
pegadaian, 91, 92
pegunungan, 118, 120, 122, 125, 126,
130, 132, 138–147
pembalakan, 133
pendapatan per kapita, 3, 4, 6, 9, 12
Pepera, 162, 163
Pertemuan
Hoge Veluwe
,41
perubahan evolusi, 57, 58
revolusi, 57, 58
Perundingan Linggajati, 39, 41, 42
Perundingan Renville, 41, 42
Perundingan Roem-Royen, 42
PKI, 163–165, 167–169, 174–180
Presiden Soeharto, 195–198
prinsip konvensional, 88
syariah, 86, 88
prostitusi, 69
punggung laut, 122
Puputan Margarana, 40
R
ras kaukasoid, 141
negroid, 141
reformasi, 189, 193, 195–198
rehabilitasi, 191
relief, 116, 117, 121–123, 139
Republik Maluku Selatan, 170
Resimen Ciung Wanara, 40
romusha, 25, 29
S
safe deposit box
,90
Samudra Arktik, 136, 138, 150
Atlantik, 136–138, 145, 149–151
Hindia, 122, 124, 136–138, 147–
150
Pasifik, 124, 135–138, 147, 149, 150
Selatan, 136, 138, 149–151
status quo
,39
subsidi, 97, 102
swasembada pangan, 191
T
Teuku Abdul Jalil, 28
transaksi, 80–83, 88, 90, 93, 96, 99–101
transfer, 80, 81, 88, 90, 95, 100
transformasi, 206, 208
traveller cheque
, 88, 91
Trikora, 160, 162
U
uang giral, 84
internasional, 85
kartal, 84, 91
kertas, 80, 83, 84
logam, 79, 80, 83, 84
lokal, 84
regional, 84
V
valuta asing, 93, 99
vested interest
,63
W
WTO, 217, 222
Y
Yos Sudarso, 40
242
IPS SMP Kelas IX
Abdulsyani. 2002.
Sosiologi: Skematik Teori dan Terapan
. Jakarta: Bumi Aksara.
Amir, Ms. 2005.
Ekspor Impor, Teori dan Penerapannya
. Jakarta: PPM.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs.
Fam, Valentine. 2001.
Interactive Geography
. Singapura: Pan Pacific Publications.
Grolier International Edisi Bahasa Indonesia. 1989.
Negara dan Bangsa
. Jakarta:
Widyadara.
Halwani, Hendra. 2002.
Ekonomi Internasional dan Globalisasi Ekonomi
. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Horton, Paul B dan Chester L. Hunt. 1996.
Sosiologi Jilid 1
. Jakarta: Erlangga.
Kasmir. 2001.
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nasution, A.H. 1978.
Sekitar Perang Kemerdekaan Jilid I dan II
. Bandung: Angkasa.
Nopirin. 1999.
Ekonomi Internasional
. Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas
Ekonomi.
_____. 2000.
Ekonomi Moneter
. Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi.
Poesponegoro, Marwati Djoened. 1984.
Sejarah Nasional Indonesia V dan VI
. Jakarta:
Balai Pustaka.
Rais, Amien. 2008.
Selamatkan Indonesia
. Yogyakarta: PPSK Press.
Ricklefs, M.C. 2005.
Sejarah Indonesia Modern 1200–2004
. Jakarta: Serambi.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1985.
30 Tahun Indonesia Merdeka (1950–
1964)
. Jakarta: Citra Lamtoro Gung Persada.
Siew Kheng, Toni. 2002.
Merit PMR Geografi
. Malaysia: Sasbadi Sdn. Bhd.
Soekanto, Soerjono. 1989.
Sosiologi Suatu Pengantar
. Jakarta: Rajawali Pers.
Soemardjan, Selo dan Soelaeman Soemardi. 1974.
Setangkai Bunga Sosiologi
. Jakarta:
Lembaga Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sudirjo, Radik Utoyo. 1983.
Album Perang Kemerdekaan 1945–1950
. Jakarta:
Almanak RI.
Suhardi, Gunarto. 2006.
Perdagangan Internasional untuk Kemakmuran Bersama
.
Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.
Suhardiman, Iman. 2008.
Atlas Indonesia dan Dunia
. Surabaya: Indo Prima Sarana.
Susanto, Astrid. 1985.
Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial
. Bandung: Bina
Cipta.
Tim Penyusun. 1996.
Geologi dan Perubahan.
Jakarta: Tira Pustaka.